Mohon tunggu...
Ririn Oktarini
Ririn Oktarini Mohon Tunggu... Konsultan - Social Worker - Consultan Empowerment

a part time traveler who enjoy movie and book; sometimes wasting time with IG @rinoktarini and tweety @rinoktarinii

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Diary Traveler", Nusa Penida

5 Desember 2017   19:52 Diperbarui: 5 Desember 2017   20:48 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angel Bilabong sama Broken Beach ini memang cukup tersembunyi, jadi jangan heran kalau perjalanan menuju kesana lebih banyak ketemu hutan ketimbang rumah penduduk. Jarak dua objek itu enggak sampai satu kilo jalan kaki jadi macam bonus.

Angel Billabong
Angel Billabong
Bagi saya, Angel Bilabong itu unik, mungkin karena saya enggak pernah ketemu yang kayak gitu. Tempatnya juga paling enak didatangi di pagi hari karena masih surut jadi pengunjung bisa mandi di kolam biru ijo, jadi kalau udah pasang pengunjung dilarang mandi karena ombaknya bisa bahaya.

 Sempat dengar dari cerita Pak Wayan (lagi) juga kalau sempat ada turis yang meninggal karena benturan ombak ke batu. Jadi memang agak bahaya kalau enggak hati-hati. Kalau saya sendiri memilih tidak mandi karena alergi air pantai, adik saya sudah nyemplung diantara bule-bule. Sarannya, kalau mandi disini meniti hati-hati karena memang batu-batunya cukup licin.

istirahat sejenak menuju Broken Beach
istirahat sejenak menuju Broken Beach
Butuh berjalan kaki selama kurang lebih lima menit melewati jalan setapak diantara pohon tandus dan kaktus, sampai di Broken Beach. Bagi yang memang enggak kuat mental atau takut ketinggian disarankan jangan dekat-dekat dengan tebing, bahaya jatuh trus dicapit kepiting deh :D. Broken Beach ini seperti gua melingkar yang terbuka di bagian atas, luasnya hampir sepanjang 30 meter, dan amazing banget lah. Bedanya dengan Angel Bilabong, Broken Beach enggak bisa buat mandi ya, Cuy.

Broken Beach
Broken Beach
Di hari pertama kita dapat 4 spot foto, di jam 3 kita memilih meluncur ke Nusa Garden Bungalow di Desa Batu Nunggul dekat dengan Dermaga Buyuk. Kebetulan kita memilih room sejenis rumah kayu yang ternyata kalau sore nyamuknya banyak ketimbang malam. Cafetaria pun enggak pernah sepi, selalu banyak bule yang hangout sampai tengah malam.

Dan untuk yang baru pertama kali menyentuh Bali, jangan heran kalau lihat anjing keluar masuk cafe atau nangkring di teras hotel.

Malamnya, enggak pusing nyari makanan halal, ada banyak dagangan semacam sate, soto, nasi goreng, mie ayam, martabak, yang dijual di dekat dermaga.

Atuh Beach/Pulau Seribu

Hari terakhir di Nusa Penida, tujuannya cuma 1, penasaran memang sama Pulau Seribu -- Atuh Beach yang katanya nyaris mirip sama Raja Ampat. Dan dari hotel sekitar satu jam 20 menit, cukup jauh memang. Harapannya semoga jalanannya enggak separah menuju Broken Beach, tapi salah, ternyata lebih parah. Kita udah diwanti-wanti juga sama si ibu yang jaga kios bensin sebelum berangkat kalau jalanan ke arah Atuh---naik---belok-belok. 

Kita sempet bingung sih sama penjelasan ibunya soal 'naik---belok-belok, tapi eh ternyata emang dasar enggak peka, jalanannya parah. Soalnya memang lewat bukit yang jalanannya aspal, tapi curam trus belok-belok, dan makin naik dan naik. Perlu dicatat kalau memang ke Nusa Penida diharapkan kekeuh deh buat dapet motor yang bagus, perhatiin ban, gas, rem (yang penting), biar enggak jatuh dan memang yang paling penting dibutuhkan mental yang kuat buat nyetir. Saya saja setiap kali jalan turunan yang curam banget enggak berhenti doanya.

Jadi, apa daya, kekuatan tubuh dan pantat bekerja lebih keras hari ini karena memang jalannya booo, super-duper amajing! Masuk hutan keluar hutan, ketemu desa, keluar desa, ketemu hutan panjang lagi. Diam-diam dalam hati pengen jerit "Ya Allah, ini kapan nyampenya coba", lama-lama pantat udah rata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun