Mohon tunggu...
Humaniora

Resume Komunikasi Verbal

3 Januari 2017   15:41 Diperbarui: 3 Januari 2017   19:36 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencampuradukan fakta, penafsiran, dan penilaian

  • Seringkali penafsiran dan penilaian kita terhadap orang lain atau makhluk lain bberbeda dengan fakta yang sebenarnya.

KERUMITAN MAKNA KATA

           Makna kata dapat dikatakan rumit, karena dalam pencarian makna kata dari persepsi yang berbeda-beda, sehingga dalam menemukan makna kata itu sendiri menjadi hal yang sulit. Simbol atau lambing adalah sesuatu yang mewakili sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Karena itu, makna kata ada di kepala bukan di ambang. Tetapi, kita sering merespon suatu kata seakan-akan kata adalah suatu objek yang diwakili kata tersebut. Misalnya, kita akan langsung  merasa takut jika mendengar kata kalajengking, ular, atau harimau. Dan sebenarnya, kata-kata dengan sendirinya tidak bermakna ap-apa, kecuali kita sendiri yang memaknainya.

Bahasa-bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia

Sejumlah kata dari bahasa daerah juga digunakan dalam bahasa Indonesia (atau bahasa Indonesia salam dialek Betawi), atau sebaliknya, kata-kata bahasa Indonesia terdengar seperti diselipkan dalam bahasa daerah, namun artinya sangat jauh berbeda. Contohnya:

Kata sok dalam bahasa Betawi berarti “sombong”, namun dalam bahasa Sunda kata sokberarti “Silahkan”.

Kata galakdalam bahasa Minang berarti “tertawa”, namun dalam bahasa Indonesia kata galak berarti “galak” pula.

Kata pajak dalam bahasa Medan berarti “pasar”, namun dalam bahasa nasional kata pajakberarti “jalan”.

           Dan masih banyak contoh lainnya, perbedaan-perbedaan kata dalam setiap daerah yang diartikan ke dalam bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia itu sendiri. Setiap orang yang berbeda-beda bahasa berkomunikasi, pada awalnya akan merasa aneh, tapi dengan sendirinya akan menyesuaikan sesuai dengan adat dan budayanya sehingga bahasa tidak menjadi maslah tapi menjadi sebuah saran untuk menghubungkan setiap orang yangberbeda-beda suku, adat dan buudayanya.

Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing

           Terkadang kita menemukan juga kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sama atau mirip dengan bahasa asing, tetapi dengan makna yang berbeda. Contohnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun