Usai menonton film "Sexy Killers" kami melanjutkan dengan diskusi yang dibuka oleh Bapak Zazuli, S.Pd.I selaku Kepala Desa. Beliau juga memberikan gambaran kepada warga dan teman-teman dari Walhi tentang kegiatan pertambangan yang terjadi di desa kami. Mulai dari tambang batu bara yang berada di tengah pemukiman warga sampai tambang batu bara yang berada di tengah-tengah HGU perkebunan kelapa sawit.Â
Bang Ali Sadli dari Macan Dahan mengungkapkan bahwa budaya Indonesia yang paling baik adalah bertani dan beternak. Orang-orang Indonesia sebenarnya adalah orang yang memiliki budaya bercocok tanam dan beternak sejak dahulu. Namun, gaya hidup dan gengsi telah mengubah pola pikir masyarakatnya.
Pendapat dari Bang Ali juga ada benarnya. Manusia itu, kalau hidup hanya untuk makan, bertani dan beternak saja sudah cukup. Yang tidak bisa mencukupi adalah gengsi dan gaya hidupnya. Kita tidak pernah tahu bagaimana Indonesia di tahun 2050 nanti. Apakah tanah Kalimantan akan dikuras sumber daya alamnya sampai habis? Mengingat perkiraannya kebutuhan batu bara akan meningkat 5x lipat.
Yang terpikir di kepalaku adalah ... bagaimana jika alam sudah hancur? Tanah tidak lagi bisa subur, tanaman tidak lagi bisa tumbuh, ternak mati karena pencemaran lingkungan dan manusia ...? Dari manakah kita akan mendapatkan sumber makanan. Aku benar-benar ngeri! Aku jadi ingat film "IO". Aku harap, dunia tidak akan seperti itu jika kita sebagai manusia bisa menjaga alam dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H