Mohon tunggu...
Rin Muna
Rin Muna Mohon Tunggu... Penulis - Follow ig @rin.muna

Walrina Munangsir Penulis Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 Pemuda Pelopor Kaltim 2019 Founder Taman Bacaan Bunga Kertas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nobar Film Sexy Killers di Taman Bacaan Bunga Kertas

15 April 2019   05:41 Diperbarui: 15 April 2019   05:49 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sorot lampu truck tambang yang lewat bisa terlihat di sini

Usai menonton film "Sexy Killers" kami melanjutkan dengan diskusi yang dibuka oleh Bapak Zazuli, S.Pd.I selaku Kepala Desa. Beliau juga memberikan gambaran kepada warga dan teman-teman dari Walhi tentang kegiatan pertambangan yang terjadi di desa kami. Mulai dari tambang batu bara yang berada di tengah pemukiman warga sampai tambang batu bara yang berada di tengah-tengah HGU perkebunan kelapa sawit. 

dokpri
dokpri
Dalam diskusi, kami juga mendapatkan banyak wawasan tentang bagaimana mencintai lingkungan hidup. Mencari sumber energi alternatif yang bisa digunakan selain menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batu bara. Selain berdiskusi tentang sumber energi alternatif yang dapat diperbarui, kami juga berdiskusi tentang sumber ekonomi yang baik tanpa harus merusak alam.

Bang Ali Sadli dari Macan Dahan mengungkapkan bahwa budaya Indonesia yang paling baik adalah bertani dan beternak. Orang-orang Indonesia sebenarnya adalah orang yang memiliki budaya bercocok tanam dan beternak sejak dahulu. Namun, gaya hidup dan gengsi telah mengubah pola pikir masyarakatnya.

Pendapat dari Bang Ali juga ada benarnya. Manusia itu, kalau hidup hanya untuk makan, bertani dan beternak saja sudah cukup. Yang tidak bisa mencukupi adalah gengsi dan gaya hidupnya. Kita tidak pernah tahu bagaimana Indonesia di tahun 2050 nanti. Apakah tanah Kalimantan akan dikuras sumber daya alamnya sampai habis? Mengingat perkiraannya kebutuhan batu bara akan meningkat 5x lipat.

Yang terpikir di kepalaku adalah ... bagaimana jika alam sudah hancur? Tanah tidak lagi bisa subur, tanaman tidak lagi bisa tumbuh, ternak mati karena pencemaran lingkungan dan manusia ...? Dari manakah kita akan mendapatkan sumber makanan. Aku benar-benar ngeri! Aku jadi ingat film "IO". Aku harap, dunia tidak akan seperti itu jika kita sebagai manusia bisa menjaga alam dengan baik.

dokpri
dokpri
Generasi muda saat ini dituntut untuk kreatif dan inovatif, tapi tidak merusak lingkungan atau alam. Sehingga, manusia tetap bisa hidup berdampingan dengan alam. Sehingga anak cucu kita masih bisa menikmati indahnya alam dan tidak menanggung kerusakan alam yang telah dibuat oleh nenek moyangnya.

dokpri
dokpri
Kami berharap, rumah kami tidak digusur dan dijadikan tambang seperti yang ada dalam film tersebut, walau sudah banyak di sekitar kami yang sudah menjadi lahan tambang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun