Aku tidak ingin tubuhmu berselimut debu hanya untuk memberiku ruang yang nyaman.
Aku tak perhatian bukan karena tak peduli.
Justru aku peduli dengan masa depan kita.
Aku akan memberimu perhatian seperti yang kamu inginkan.
Tapi nanti, tidak sekarang.
Sebab sekarang, aku sedang berjuang menjadikanmu Ratu di Istana yang sedang kubangun.
Tak terasa aku meneteskan air mata. Benar aku telah menghianatinya. Namun, dia tetap dengan keteguhan bahwa aku tidak akan berpaling selamanya. Hanya sementara. Ya, mungkin saja dia benar. Perasaan ini hanya sementara. Hubunganku dengan Arlan kandas begitu saja saat aku tahu, Arlan juga memiliki tambatan hati lain selain diriku.
Tak selamanya, selingkuh harus berakhir dengan perpisahan. Itu adalah bagian dari ujian sebuah rumah tangga. Seberapa teguh seorang laki-laki menjaga wanitanya, dan seberapa teguh seorang wanita menghargai perjuangan lelakinya.