Salah satu solusinya perusahaan aplikasi seperti Grab dan Gojek harus menyesuaikan tarif dan respons terhadap aspirasi mitra pengemudi. Sementara pemerintah masih dalam tahap perencanaan untuk menambah regulasi yang lebih komprehensif. Ini butuh waktu  dan sering kali terhambat oleh urusan politik dan administrasi.
Begitupun industri ojek daring tetap memiliki potensi besar untuk berkembang. Sistem transportasi ini telah membuktikan dirinya sebagai solusi efektif untuk mengatasi kekurangan layanan transportasi publik, terutama dalam konteks first mile-last mile yang krusial. Meskipun banyaknya mode transportasi publik yang tersedia, ojek daring tetap menjadi pilihan praktis dan relatif murah untuk perjalanan singkat.
Dengan peran besar tersebut para ojol sebenarnya sangat penting dan dibutuhkan karena memudahkan kita saat membutuhkan mobilitas cepat. Terutama karena angkutan umum massal dan angkutan pengumpan belum maksimal menjangkau titik awal keberangkatan (first mile) dan titik akhir tujuan (last mile) inilah yang selalu menjadi kendala masyarakat. Jadi peran ini tidak coleh diabaikan.
Sayangnya keberlanjutan industri ini juga membutuhkan perhatian lebih kritis dari semua pihak. Agar pengemudi mendapatkan kompensasi yang adil dan perlindungan yang memadai. Mereka juga harus terus beradaptasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka.Â
Ojek daring bagaimanapun telah mengubah cara kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih mudah. Jika dulu pekerjaan itu kita anggap hanya sebagai pekerjaan idaman, namun kini dengan semakin besar tantangan,justru menjadi pekerjaan sampingan. Agar revolusi perbaikan para ojol ini semakin baik, semua pihak harus bekerja sama menciptakan ekosistem yang adil dan berkelanjutan untuk kesejahteraan mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H