Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Ojek Online, Dulu Pekerjaan Sampingan Kini Tulang Punggung Baru Bagi Banyak Orang

2 September 2024   22:56 Diperbarui: 7 September 2024   21:04 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para ojol menunggu Rezeki/sumber gambar kompas.id

para ojol dijalanan/sumber gambar kompas.com
para ojol dijalanan/sumber gambar kompas.com

Salah satu solusinya perusahaan aplikasi seperti Grab dan Gojek harus menyesuaikan tarif dan respons terhadap aspirasi mitra pengemudi. Sementara pemerintah masih dalam tahap perencanaan untuk menambah regulasi yang lebih komprehensif. Ini butuh waktu  dan sering kali terhambat oleh urusan politik dan administrasi.

Begitupun industri ojek daring tetap memiliki potensi besar untuk berkembang. Sistem transportasi ini telah membuktikan dirinya sebagai solusi efektif untuk mengatasi kekurangan layanan transportasi publik, terutama dalam konteks first mile-last mile yang krusial. Meskipun banyaknya mode transportasi publik yang tersedia, ojek daring tetap menjadi pilihan praktis dan relatif murah untuk perjalanan singkat.

Dengan peran besar tersebut para ojol sebenarnya sangat penting dan dibutuhkan karena memudahkan kita saat membutuhkan mobilitas cepat. Terutama karena angkutan umum massal dan angkutan pengumpan belum maksimal menjangkau titik awal keberangkatan (first mile) dan titik akhir tujuan (last mile) inilah yang selalu menjadi kendala masyarakat. Jadi peran ini tidak coleh diabaikan.

para pengojek online dijalanan/sumber gambar kompas.id
para pengojek online dijalanan/sumber gambar kompas.id

Sayangnya keberlanjutan industri ini juga membutuhkan perhatian lebih kritis dari semua pihak. Agar pengemudi mendapatkan kompensasi yang adil dan perlindungan yang memadai. Mereka juga harus terus beradaptasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka. 

Ojek daring bagaimanapun telah mengubah cara kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih mudah. Jika dulu pekerjaan itu kita anggap hanya sebagai pekerjaan idaman, namun kini dengan semakin besar tantangan,justru menjadi pekerjaan sampingan. Agar revolusi perbaikan para ojol ini semakin baik, semua pihak harus bekerja sama menciptakan ekosistem yang adil dan berkelanjutan untuk kesejahteraan mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun