Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

MPLS Edukatif, Bangun Sekolah Ramah Siswa Baru, Memupus Bibit Bullying di Sekolah

16 Juli 2024   11:01 Diperbarui: 16 Juli 2024   15:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masa oerientasi siswa baru yang berbau plonco / sumber gambar kompas.com

Bahwa sekolah juga sangat memperhatikan minat bakat para siswa baru, apakah bidang olahraga, maupun sains semua akan diakomodir. Ini juga menjadi sebuah kekuatan baru yang bisa mempengaruhi para siswa baru agar berprestasi nantinya.

Maka dengan panduan para guru kegiatan MPLS diarahkan untuk menarik sebanyak mungkin minat bakat anak-anak agar sedini mungkin dan kemudian diarahkan masuk ke dalam kelas ekstra kurikuler (eskul) yang tersedia.

Kebanggan bahwa sekolah saat ini menjadi sekolah kedua terbaik sebagai penyumbang kelulusan di seluruh perguruan tinggai di Aceh dan nasional juga menjadi sebuah motivasi bahwa sekolah yang mereka masuki sekarang ini membuka luas peluang untuk berprestasi dan menjadi sekolah yang disegani.

Inilah yang harus didorong pihak sekolah sejak masa pengenalan lingkungan sekolah barunya. Bahkan sejak dini para siswa baru juga mulai diarahkan untuk menentukan pilihan jurusan saat mereka kelak masuk perguruan tinggi. Salah satu penguatan materi selain memberi kesempatan untuk berkonsultasi atau melakukan konseling via sekolah, anak-anak juga mulai diarhakan untuk fokus pada pembelajaran sesuai minat bakat mereka.

Sehingga persoalan kebingungan siswa saat masuk perguruan tinggi harus memilih jurusan dan fakultas apa sudah bisa diakomodir pihak sekolah sejak dini.

Dengan begitu anak-anak bisa lebih fokus belajar dan tidak bingung lagi saat hendak melanjutkan pendidikan tingginya. Inilah sebenarnya yang juga harus diinformasikan sejak siswa baru masuk dilingkungan baru sekolah mereka.

Bukan jamannya lagi ada senioritas di sekolah, justru semakin kompak antara siswa baru dan siswa lama akan menjadi sebuah amunisi baru sekolah bisa berprestasi lebih besar tanpa ada tekanan-tekanan.

Sejak awal sebagai panitia juga menekankan bahwa MPLS ini menjadi kesempatan besar bagi sekolah menemukan talenta-talenta baru agara tak perlu acara khusus sekedar mencari tahu soal bakat minat tersebut.

Bahkan dalam beberapa sesi kegiatan nantinya akan ada rekruitmen lansung bagi para siswa baru untuk bisa langsung bergabung di kelas eskul sesuai pilihan mereka. Sekolah juga terus mendorong agar kelas sains dan segala sesuatu yang berbau keilmuan menjadi prioritas sekolah. Karena selama ini berbagai presasi olahraga sudah banyak diraih, agar ada keseimbangan 

Dan dalam kaitannya dengan MPLS, jika nantinya ada temuan berupa kekerasan atau tinfakan yang menjurus pada senioritas apalagi diksriminasi akan mendapat perhatian khusus dari guru sebagai pengawas.

Jikalaupun terjadi pelanggaran dari para siswa baru, harus dimulai dari teguran dan peringatan, bukan pada tindakan indispliner berupa kekerasan. Intinya siswa baru harus terus diberi arahan, tidak boleh diarahkan memakai atribut yang tidak relevan dengan kegiatan pendidikan dan bisa menjadi indikasi perpeloncoan, dan juga melarang kegiatan yang membahayakan keselamatan siswa.

Bahkan dalam pelaksanaan MPLS sebagaimana arahan kementerian, sepenuhnya dilaksanakan oleh guru dan bukan siswa senior. Kepala sekolah bertanggung jawab langsung atas pelaksanaan MPLS, sedangkan guru dan pembina OSIS bertugas untuk mengawasi dan membimbing siswa selama MPLS. Namun sayang dalam praktiknya MPLS masih dilaksanakan siswa senior dan sebaliknya guru menjadi pendampingnya.

Kekuatiran jika dilakukan oleh para senior dan tidak dikontrol dengan baik, siswa yang melakukan pelanggaran bisa diberi sanksi berlebihan, meskipun aturan mainnya hanya dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan sekolah. Bahkan jika guru yang terlibat dalam pelanggaran dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan kepegawaian.

Kemendikbud berkomitmen untuk menciptakan MPLS yang aman, nyaman, dan edukatif bagi seluruh siswa. Dengan mengikuti aturan dan rekomendasi dari Kemendikbud, diharapkan MPLS bisa menjadi momen positif bagi siswa baru untuk memulai perjalanan pendidikan mereka dengan penuh semangat dan optimisme.

Mengubah Masa Orientasi Dari Tradisi Kekerasan Menjadi Ruang Edukasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun