Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hati Sang Malaikat

25 Juni 2024   02:48 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:11 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gadis melamun di depan jendela berembun sumber gambar pngtree

Satu sisi hijau, sisi lain cokelat,
Di antara keduanya terhampar garis sempit,
Di mana cahaya dan bayangan bertemu dan mengerut
Dalam suatu rupa.

Kucoba melihat merah dan kuning,
Namun hatiku berat dan kelu,
Kubiarkan mereka jatuh tanpa suara,
Seperti sesuatu yang pulang ke rumah.

Saat daun-daun pergi, kurasakan dinginnya,
Dan takut kegelapan, serta ngeri embun beku,
Namun kuambil semuanya, satu per satu,
Dan menguburnya di bawah salju.

Sebab musim dingin panjang dan dingin,
Dan semua bunga telah tiada,
Dan aku harus menanti musim semi tiba,
Saat burung bernyanyi dan daun menghijau.

[bait puisi--"The Fall of the Leaves" by  Robert Frost]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun