Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Harga Rumah KPR Terus Meroket, Apa Rumah Tumbuh Bisa Jadi Solusi Alternatif?

4 Mei 2024   16:19 Diperbarui: 6 Mei 2024   21:21 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah mungil dan rumah tumbuh sumber gambar pinhome

Perlunya Desain Rumah Sejak Awal

Namun tetap dengan berdasarkan planning atau gambar denah rumah yang telah kami siapkan sebelumnya dengan bantuan kenalan mahasiswa seorang arsitek yang bersedia dibayar harga damai. Kebetulan dulu saya juga bercita-cita menjadi arsitek sehingga desain itu juga merupakan masukan dari sana.

Desain ini penting agar pembangunan rumah meskipun bertahap karena berupa rumah tumbuh, namun tetap pada rencana awal agar tidak tumpang tindih dan tidak ada pengulangan membangun bagian bangunan agar tidak boros.

Seperti pilihan saat awal kami memilih membangun plafon terlebih dahulu agar lantainya tidak rusak saat pemasangan palfon.

Berpuasa dan Pilih Prioritas Barang yang diperlukan

Membiasakan "berpuasa" mata dan keinginan, menjadi salah satu "syarat tak tertulis" agar kita tak tergoda untuk membeli pernak-pernik rumah yang tidak perlu. 

Karena orang yang sedang membangun rumah sering tergoda oleh berbagai macam benda pelengkap interior rumah,apalagi kalau sudah main ke toko khusus untuk interior rumah. Awalnya cucimata, akhirnya bisa borong barang tak diperlukan.

Menjadi Tukang Sendiri

Beberapa pengerjaan bagian atau tahapan pembangunan rumah bisa kita cicil dan jika memungkinkan bisa kita lakukan sendiri, menjadi tukang dadakan. 

Dengan alasan sambil berolahraga, sepulang kerja kami khusus berkunjung ke rumah tumbuh itu, dan menimbun sendiri tanah yang masih teronggok. Lumayan, sehatnya dapat dan rasa puas dihati juga dapat.

Termasuk juga membuat bangku dari sisa kayu bekas bangunan, atau kebutuhan lain untuk melengkapi rumah tumbuh itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun