Hasil dari berkebun selain dinikmati sendiri juga saya bagikan. Dengan memanfaatkan tanah di pinggir kolam di bekas timbunan sampah organik untuk menanam bibit tanaman di gelas bekas air mineral atau jus, banyak stok tanaman yang bisa dihasilkan. Biasanya bibitnya kami juga peroleh juga dari kebun sendiri.
Buah pepaya yang masak dipohon, bijinya saya jemur, dan hasilnya kemudian disemai di pot tanaman lain yang ukurannya lebih besar. Jadi, sambil menyiram tanaman juga menyiram bibit "titipan" tadi.
Jika sudah bisa di tanam terpisah barulah kami pindahkan ke pot dari gelas bekas jus yang ukurannya lumayan besar.
Nah, bibit-bibit itulah sebagian saya tanam dan sisanya saya bagikan ke teman-teman tetangga di kompleks dan di sekolah. Secara tidak langsung "menularkan" gaya hidup frugal agar bisa lebih hemat.
Bibit yang kami tanam juga bibit yang sehat--biasanya, berdasarkan pengetahuan dari internet bahwa konon katanya biji yang berasal dari buah yang cenderung bentuknya bulat (meskipun tak seluruhnya jenis buah tersebut berbentuk bulat), seperti semangka rasanya lebih manis yang berbentuk oval atau lonjong.
Dengan berbagi bibit itu, banyak teman-teman yang mengisi kebun atau tanam kosong mereka dengan tanaman yang saya bagikan.
Menjadi kegembiraan tersendiri, saat teman atau tetangga bercerita tentang kisah panen kebun mereka. Apalagi ketika mereka bisa merasakan manfaat secara ekonomi yang bisa membantu meringankan "dompet" mereka.
Bahkan teman-teman yang dulu mendapat kiriman dari hasil kebun di rumah, kini berbalik mengirimkan hasil kebun mereka ;),
Jadi meskipun banyak teman-teman yang juga bekerja di kantor pemerintahan atau menjadi guru, dan selalu dipenuhi kesibukan teryata banyak juga sebenarnya yang mau berkebun.Â
Termasuk teman-teman yang hanya memiliki rumah dengan halaman kecil, tak menghalangi mereka untuk bisa berkebun dan bahkan bisa memiliki kolam ikan kecilnya. Atau siapa tau mau berbisnis bibit tanaman?. Why not!.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H