Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bergaya Hidup Frugal di Lahan Terbatas, Memangnya Bisa?

20 April 2024   12:43 Diperbarui: 20 April 2024   19:20 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di halaman belakang rumah setidaknya terdapat 18 jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan dapur. Mulai dari tanaman cabe rawit, kacang panjang, belimbing wuluh, takokak,  kecombrang, lengkuas, kencur. Ditambah tanaman buah seperti pepaya, kelapa dan pisang serta mangga dan beberapa jenis tanaman lain.

Dan setidaknya untuk beberapa jenis sayuran bisa dimanfaatkan secara berkala, begitu juga dengan buah dan ikan. Ikan dari kolam biasanya kami simpan di bak selama dua hari atau lebih untuk menetralkan bau lmpurnya sebelum diolah menjadi lele mangut dengan olahan santan, lele bakar atau di goreng krispi dengan tepung siram.

Kami merasakan manfaatnya yang luar biasa. Selama ramadan kemarin, lebih dari 10 buah pepaya masak secara maraton, sehingga bisa diatur kapan kami bisa memanfaatkannya untuk minuman pepaya kerok untuk berbuka puasa.

Begitu juga dengan buah kelapa, ternyata berbuah cukup banyak dan tepat waktu bisa dinikmati kelapa mudanya, bisa dimanfaarkan setiap minggunya. 

Sedangkan kelapa yang tua kami jadikan bahan untuk santan membuat rendang. Apalagi di daerah kami saat menjelang lebaran, mendapatkan santan kelapa cukup sulit karena "berebutan"di pasar.

Dengan membawa kelapa dari rumah untuk sekedar di peras menjadi santan, selain tak perlu berebutan, juga ongkosnya jauh lebih ringan lebih dari setengah harga yang ada.

Sabut kelapa yang ada kami simpan dan kami manfaatkan sebagai media tanam anggrek dan tanaman epifit lain, termasuk untuk rambatan tanaman daun cincau. Sabut kami balutkan di bekas penyaring air lalu digantung menjadi hiasan di kebun sebagai media tanam.

Kebiasaan memanfaatkan waktu luang bagi yang hobi berkebun, bisa menjadi cara kita mempraktekkan gaya hidup hemat. Tidak hanya membuat kita lebih sehat karena beraktifitas di kebun juga seperti berolahraga, tapi juga membantu menekan pengeluaran tertentu.

Sekalipun itu tidak sepenuhnya selalu jadi tujuan utama, setidaknya banyak manfaat lain yang bisa kita hasilkan dari berkebun disela kesibukan kita bekerja dalam sepekan.

Diantara selingan bertamasya keluar rumah seperti ke pantai, acara berkebun juga menarik karena bisa melibatkan seluruh anggota keluarga di rumah. Apalagi jika diselingi saat makan siang langsung di kebun sendiri. Seru sekali.

Ilustrasi berkebun di sela waktu kerja atau saat weekend sumber gambar blog eiger
Ilustrasi berkebun di sela waktu kerja atau saat weekend sumber gambar blog eiger

Berkebun dan Berbagi

Beberapa tetangga ada yang secara rutin berkunjung ke rumah memanfaatkan daun kari (daun tumurui), belimbing wuluh atau buah kecombrang untuk tambahan variasi seperti pecal. Karena beberapa tanaman tersebut tumbuh subur dan berbuah banyak saat musim tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun