Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sayangi Ibumu Selagi Ada Waktu

26 Maret 2024   13:06 Diperbarui: 28 Maret 2024   23:01 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu dan gadis kecilnya sumber gambar wolipop.detik.com

Suatu ketika Nabi di tanya, "siapa orang yang pertama harus aku sayangi dan hormati?". Nabi menjawab tiga kali "Ibumu!" dan barulah di jawaban keempat, "Ayahmu!".

Sebenarnya aku ingin menceritakan tentang  "Lagu Religi" yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw yang berkolaborasi dengan Anto Hoed tentang Ramadan yang indah, datang, dan lalu dilupakan dengan kehidupan kita sediakala. Tapi tiba-tiba aku justru teringat lagu "Bunda", gara-gara sebuah reel yang menyentuh hati melintas di laman media sosialku.

Setiap kali Melly Goeslaw menyanyikan lagu "Bunda" salah satu karya dari Potret, band miliknya, yang resmi dirilis pada tahun 1997, aku selalu merasa terhanyut.

Kubuka album biru

Penuh debu dan usang

Kupandangi semua gambar diri

Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah

Selalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

Telah mengangkat tubuh ini

Jiwa raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada

Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada

Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku

Ilustrasi ibu, putri dan cucunya yang riang gembira sumber kesbang.jogjakota.go.id
Ilustrasi ibu, putri dan cucunya yang riang gembira sumber kesbang.jogjakota.go.id

Bocah, Permen Karet dan Buket Bunga

Bocah laki-laki itu sedang berada di pinggiran jalan, ketika seorang laki-laki menawarinya dua buah barang pilihan, sebuah boneka mainan figur Batman dan sebuah buket bunga beserta sejumlah uang yang disembunyikan di baliknya.

Ia sempat berteriak kegirangan saat dilihatnya boneka figur Batman, tapi tiba-tiba tangannya justru meraih buket bunga. "Mengapa buket bunga yang kamu pilih?", tanya si laki-laki itu keheranan.

"Ibuku hari ini berulang tahun, jadi aku akan memberikannya hadiah", katanya tersipu. "Aku menjual permen karet hari ini, untuk bisa mendapatkan uang, dan akan aku belikan bunga untuknya", akunya sambil menunjukkan sekotak permen karet.

Ilustrasi bocah laki-laki dan bunga untuk ibu sumber gambar westen61
Ilustrasi bocah laki-laki dan bunga untuk ibu sumber gambar westen61

"Kamu bersama Ibumu?", tanya si laki-laki itu. "Ya, akan aku tunjukkan dimana ibuku, ia tak jauh dari tempatku menjual permen dan kios tempat ayahku bekerja."lanjutnya.

Mereka berdua menyusuri trotoar, lumayan jauh jaraknya tapi masih dalam blok bangunan yang tak berjauhan.

"Itu disana ibuku", kata si bocah laki-laki menunjuk sebuah titik. Padahal tak terlihat siapapun ada disana, hingga akhirnya si bocah laki-laki duduk di sebuah bangku semen. "Ibuku disini tinggalnya, ia sakit kanker, dan belum lama pergi meninggalkan aku dan ayahku. aku sangat menyayanginya, dan ia berulang tahun hari ini." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun