Ini adalah fase tidur yang paling aktif secara mental. Mata bergerak cepat di bawah kelopak mata, dan aktivitas otak meningkat, bahkan melebihi tahap terjaga.Â
Pada tahap ini, mimpi sering terjadi, dan konsolidasi memori jangka panjang terjadi.
Belajar Tidur Ala Atlet Liga Primer
Apa hubungan antara tidur berkualitas, puasa dan tidur para pemain liga primer?. Para pemain liga primer dituntut bermain secara pararel sehingga bukan cuma asupan gizi yang di atur tapi juga urusan "molornya". Bagaimana persisnya?. Mereka bahkan sampai menyewa "ahli tidur".Â
Sebuah penelitian oleh Nick Littlehales, Â peneliti yang mempelajari tidur atau sang "pelatih tidur" mengungkap rahasia tidur berkualitas para atlet Manchester United. Bukan sekedar mematikan TV di kamar, mengatur tempat tidur senyaman mungkin, dan mematikan gawai satu atau dua jam sebelum tidur.Â
Beberapa tips-nya mungkin menarik untuk kita cermati, lebih tepatnya soal kapan waktu sebaiknya kita disarankan tidur setiap harinya ala pealtih Liga Primer.
Pertama; Â Berpikir dalam siklus, bukan jam
Nick membantah mitos tidur mesti harus delapan jam semalam. Tidur mestinya  mengikuti siklus 90 menit alami di antara gerakan mata lambat (nonrapid eye movement/NREM) dan gerakan mata cepat (rapid eye movement/REM).
Yang penting, katanya, adalah tidak mengganggu salah satu dari fase-fase ini, jadi susun tidur Anda dalam kelipatan 90 menit seperti 7,5 jam, 6 jam, atau 4,5 jam.
Jika berencana untuk bangun pukul 6.30 pagi, kita harus merencanakan untuk tidur pada pukul 5 pagi, pukul 3.30 subuh, pukul 2 dini hari, pukul 12.30 tengah malam atau pukul 11 malam. Waduh betapa rumitnya ya?.
Kedua;Â Pikirkan tentang tidur lebih dalam waktu seminggu, bukan hanya semalam
Lebih penting dari sekedar jumlah waktu tidur tertentu setiap malam, mendapatkan jumlah siklus tidur yang tepat setiap hari dan setiap minggu adalah kuncinya.
Jika tidur larut malam, seimbangkan tidur dengan siklus tambahan pada malam berikutnya, atau coba rencanakan istirahat lebih awal di hari yang sama. Memang ini butuh pembiasaan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!