Tradisi itu menjadi momen penuh kenangan, terutama bagi saya dan keluarga, karena biasanya kami menyediakan "bue khulah" atau nasi yang dibungkus daun--semacam nasi timbel. Sebagai makanan utama yang dinikmati bersama lauk dan "kuah beulangong".
Namun sebenarnya penting untuk diingat bahwa nilai atau urgensi suatu acara atau kegiatan seperti bukber bisa sangat bervariasi tergantung pada konteks dan sudut pandang kita.
Namun bukber bersama sahabat lama patut selalu diagendakan sebagai kesempatan kita menguatkan silaturahmi, dalam kesempatan yang langka setiap tahunnya saat ramadan. Selamat bersilaturahmi kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H