Nah, jelas kan, jadi kalau ada yang bilang stres bisa bikin kurus doang atau gendut doang juga tak sepenuhnya benar jadinya, tapi juga ada dampak lainnya yang ternyata selalu bikin kita bisa kehilangan rasa percaya diri--yaitu perut buncit akibat hormon kortisol yang meningkat itu.
"Alah kan nggak apa-apa, kan sudah "laku", siapa juga mau peduli", Â kata teman saya bercanda. Â Lho, meskipun sudah punya suami atau istri, kalau penampilan kita keren kan juga jadi kebanggaan keluarga dong!.
Keempat;Â Kurang Tidur
Sekali lagi tanpa kita sadari, stres, tuntutan kerjaan, masalah yang betimbun juga bisa bikin kita sulit konsentrasi, dan sebagian dari kita malah bisa mengidap imsonia (kesulitan tidur). Akibatnya porsi tidur kita kurang dari jumlah yang ideal.
Jika seseorang yang kurang tidur, risikonya lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan, ketimbang seseorang yang tidurnya cukup. Hal ini dibuktikan lewat penelitian terhadap ribuan wanita, lho.
Jadi, usahakan untuk cukup tidur (7-8 jam setiap malamnya) jika tidak ingin berat badan naik dan perut membuncit. Nah, ini jadi kewaspadaan dan juga "obat" manjur atasi perut buncit kan. Masa di suruh tidur saja males, padahal untuk atasi perut buncit lho!.
Kelima;Â Mengidap Jenis Penyakit Tertentu
Perut tetap buncit walau sudah olahraga bisa dipicu oleh penyakit tertentu. Salah satu di antaranya adalah penyakit penyebab perut buncit yaitu polycystic ovary syndrome (PCOS).
Apa itu PCOS?, merupakan gangguan hormon dengan gejala berupa adanya sejumlah kista pada indung telur. PCOS bisa meningkatkan berat badan sekaligus kadar hormon androgen.
Untuk kasus ini tentu saja baru bisa diketahui detelah kita mendapatkan diagnosa dari dokter. Jadi jika perut membuncit, padahal banyak usaha sudah kita lakukan sebagai solusi, tak ada salahnya untuk mengunjungi dokter dan memeriksakan diri, siapa tahu memang penyakit itulah penyebab perut buncit kita.
Keenam;Â Pola Makan Tidak Teratur
Nah, kebanyakan dari kita apalagi yang doyan nulis (biasanya sih para wartawan) yang sering di kejar deadline, sering mengabaikan pola makan yang teratur. Menyediakan obat maag tentu saja bukan solusi daripada membiasakan makan teratur.
Jadi, bila tidak diimbangi dengan pola makan yang baik, padahal sudah olahraga maka kalori di tubuh pun akan sulit dibakar. Apalagi dengan kebiasaan ngemil tinggi karbohidrat dan gula.
Itulah mengapa beberapa orang sudah olahraga perut tetap buncit. Jadi, perhatikan pola makan sehari-hari, meski sedikit yang penting rutin, daripada sekali makan banyak (di rapel pagi-siang, saat makan malam).
Ketujuh; Â Sering Konsumsi Alkohol
Meskipun yang terakhir ini jarang terlihat dalam keseharian kita, saya bahkan lebih banyak melihatnya dalam film saja. Cobalah lihat di film-film, para peminum alkohol biasanya terlihat berperut buncit. Bagi mereka akan sulit bisa mengatasi masalah perut buncitnya, meskipun sudah olahraga.
Konsumsi alkohol berisiko menaikkan berat badan karena kandungan kalori dalam minuman beralkohol biasanya cukup tinggi. Padahal kalau sudah minum seperti candu, nggak bisa berhenti.
Terlepas dari benar (jika olahraga dijalankan didukung pola hidup yang baik), atau salah (jika olahraga dibarengi dengan asupan dobel karbo sehabis olahraga), olah raga juga tak sepenuhnya bisa menjadi jaminan kita tak berperut buncit.
Dengan mengetahui informasi tambahan, selain solusi olahraga, setidaknya kita bisa "mendeteksi", apa sebenarnya penyebab perut buncit kita. Jangan-jangan karena  kita abai dengan pola hidup sehat kita; tak bisa kendalikan stres, tidur tidak cukup, makan tidak teratur dan bisa jadi karena penyakit.