Jadi bentuk operasi atau prosedur medis tertentu seperti liposuction atau abdominoplasty (tummy tuck) memang bisa menghilangkan lemak di perut secara instan.Â
Tapi menurut para medis, prosedur semacam itu banyak risikonya dan butuh waktu pemulihan yang cukup lama.Â
Jadi tetap harus diikuti dengan perubahan gaya hidup yang sehat untuk mencegah penumpukan lemak lagi. Jika tidak akan sia-sia saja operasinya.
Lantas apakah diet rendah lemak bisa jadi kunci mengurangi lemak di perut?. Tapi faktanya adalah diet yang seimbang dan sehat lebih penting daripada hanya membatasi lemak secara drastis.Â
Tak semua jenis lemak buruk bagi tubuh.Tubuh tetap membutuhkan lemak sehat untuk fungsi normal seperti mengatur hormon, membantu penyerapan vitamin, dan menyediakan energi.
 Intinya makan makanan yang sehat untuk mengurangi lemak perut terutama makanan yang mengandung serat, protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks.Â
Dan saat ini dengan banyaknya tersedia banyak jenis makanan olahan, minuman manis, dan makanan yang tinggi lemak jenuh bisa menjadi ancaman, karena jenis makanan tersebut menjadi lemak yang berbahaya bagi tubuh.
Nah, apakah benar olahraga dan segala cara yang kita lakukan dengan segala macam diet bukan jalan terbaik mengatasi perut buncit?. Lantas apa solusinya jika begitu?.
Teman saya yang lain malah bilang karena "cacingan", apa iya begitu?. Kan tidak bocah lagi dan selalu rutin minum obat pencegahan per 6 bulanan.
Ternyata menurut dokter, ada penyebab lain mengapa sudah lelah berolahraga tapi perut masih tetap buncit, mungkin selama ini kita mengabaikannya atau memang belum tahu?.Â
Bahwa ternyata cara mengatasi perut buncit tak perlu jauh-jauh dicari solusi dan obatnya, semua ada dalam aktifitas keseharian kita yang selama ini, ternyata nyaris kita abaikan karena kita anggap hanya "ritual" sehari-hari.Â
Meski tidak semudah yang kita bayangkan, lantas apa saja yang selama ini kita kurang sadari sebagai penyebab perut buncit tak kunjung rata kembali?.