Jadi, meskipun namanya menggunakan istilah mental, sebenarnya mental break down bukan istilah medis atau diagnosis penyakit mental. Seperti kasus yang dialami teman saya itu. Makanya kita tak boleh abai dengan kondisi tersebut.
Mengapa orang dengan gejala mental breakdown patut diwaspadai?
Orang yang mengalami depresi atau stres berat dalam kategori mental breakdown, menunjukkan ciri gangguan kesehatan mental, seperti tak mau berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan keluarganya sendiri, dan cenderung menyendiri.Â
Mengalami gejala insomnia (tidak bisa tidur atau tidak nyenyak), cenderung jorok tak memperhatikan tubuhnya, sering mengalami sakit, dan memilih mengurung diri di rumah.
Meski yang termasuk gangguan kesehatan mental jenisnya banyak (depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, PTSD, OCD, dan psikosis.), termasuk yang hanya dialami kelompok orang tertentu seperti postpartum depression yang hanya terjadi pada wanita setelah melahirkan.
Mungkin kita tak asing dengan istilah baby blues?
Baby blues syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pasca melahirkan. Gangguan ini ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan. Umumnya, gejala baby blues syndrome dapat memburuk pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari
Meski yang terkena mentalnya, tapi dampaknya terhadap kesehatan fisik juga bisa mengkuatirkan. Itulah sebabnya orang dengan gangguan kesehatan mental sering mengeluhkan gejala yang mengganggu kehidupan dan pekerjaan mereka.
Untuk lebih jelasnya agar kita juga waspada, beberapa gejala yang cenderung muncul tiba-tiba, saat mengalami mental breakdown biasanya:
Muncul rasa cemas berlebihan wujudnya yang bisa terlihat langsung adalah otot tegang, gelisah, emosi sulit dikendalikan, tangan berkeringat, pusing hingga kram atau sakit di perut.
Gejala lainnya tentu saja depresi, tandanya merasa sedih yang berlarut, dan cenderung terlihat putus asa, merasa tidak berharga atau selalu merasa bersalah, mudah lelah dan kehilangan semangat beraktivitas. Bahkan dalam kasus yang lebih fatal bisa melukai diri sendiri, termasuk keinginan bunuh diri.
Mengalami panic attack atau serangan panik secara tiba-tiba yang ditandai dengan gejala ketakutan berlebihan, sulit bernapas, gemetar, detak jantung berdebar hebat dan keringat deras mengucur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!