Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Guru Juga Manusia, Mereka Butuh Suntikan Semangat Jika Motivasinya Kendor!

21 Januari 2024   22:23 Diperbarui: 24 Januari 2024   10:04 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa dan guru dengan berbagai keterbatasan sumber gambar unmuha malang

Ilustrasi siswa belajar dengan keterbatasan fasilitas sumber gambar baktinews.com
Ilustrasi siswa belajar dengan keterbatasan fasilitas sumber gambar baktinews.com

Salah seorang saudara saya bekerja di sebuah sekolah berjarak 100 kilo lebih dari rumah, berada di atas gunung. Jika harus pulang pergi akan sangat luar biasa jarak tempuhnya. Sehingga ia putuskan harus tinggal di perumahan yang tersedia di sekolah bersama keluarganya, yang sunyi dan jauh dari perumahan penduduk. Apalagi saat malam hari.

Daerah tersebut masih banyak dilintasi oleh satwa gajah dan harimau, sehingga di malam hari ia tak bisa leluasa keluar rumah. Bagaimana jika sakit?. "Dilarang sakit", kata saudara saya itu sambil bercanda. Karena mengingat hal itulah saya selalu mensyukuri keberadaan saya saat ini. 

Memanfaatkan pengalaman dan kisah kesulitan guru lain sebagai sumber motivasi bisa menjadi cara yang efektif mengatasi motivasi yang kendor. 

Tentu saja dengan selalu berusaha membangun sebuah pola pikir yang positif (positif thinking) dibalik semua perubahan dan transisi, termasuk saat ber-kurikulum merdeka yang saat ini yang sedang kita jalani. Agar kita benar-benar "merdeka" secara pribadi.

Terhubung dengan Komunitas Guru

Saya bisa merasakan adanya tambahan motivasi ketika secara rutin bergabung dengan komunitas guru, seperti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), saling bertukar pengalaman, sharing masalah yang ditemui saat proses belajar mengajar, baik secara lokal maupun online. 

Berbagi pengalaman dengan rekan sejawat bisa memberikan dukungan dan memotivasi, serta membantu kita untuk melihat bahwa sebenarnya kita memang tidak sendiri dalam perjuangan mencerdaskan dan membangun pola pikir yang lebih maju bagi anak-anak kita.

Memanfaatkan Platform Menulis Kompasiana

Saya menyadari belakangan ini bahwa kehadiran kompasiana sebagai platform menulis blog "keroyokan" ternyata membangun sebuah sugesti luar biasa.

Di satu sisi kita bisa menyalurkan kemampuan kita menulis, termasuk curhatan, serius atau tidak serius, dan disisi lain bentuk dukungan dari admin kompasiana dan para kompasianer memberikan efek sugesti positif yang luar biasa. Bahwa kita tidak sendirian!.

Saya meyakini Kompasiana dapat menjadi "alternatif hiburan cerdas" bagi para guru, termasuk mereka yang berada di tempat terpencil, selama masih bisa mengakses internet sekalipun terbatas. Paling tidak bisa menjadi "ruang curhat dan sharing pengalaman" tentang kehidupan kita sebagai guru.

Dengan begitu banyak pengalaman kita sebagai guru, bagaimana secara personal mengatasi kejenuhan, tekanan, dan belajar dari kesulitan guru lain sebagai motivasi.

Setidaknya kita mungkin akan lebih bisa melihat tantangan kedepan menjadi lebih realistis, sebagai kesempatan untuk tumbuh dan memberikan kontribusi positif terutama pada diri kita sendiri, dan tentu saja kepada dunia pendidikan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun