Banyak kisah yang bisa menjadi acuannya, seperti kisah Pak Devi menjadi kepala sekolah baru di SMPN 4 Cidadap Satu Atap yang ada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi. Satu kisah itu saja bisa memotivasi kita agar tak mudah gampang kendor motivasinya sebagai guru.
Pelajari Kisah Inspiratif
Saat peringatan hari guru, media paling sering menyuguhkan banyak kisah inspiratif perjuangan para guru dan siswa ketika harus bersekolah. Kisah-kisah inspiratif para guru yang menghadapi tantangan besar dan tetap bersemangat, seperti kisah Butet dan Sekolah Rimbanya
Banyak buku, artikel, atau video dokumenter bisa menjadi sumber inspirasi yang memotivasi kita menguatkan  motivasi agar tak didera rasa malas atau tertekan karena kesibukan aktifitas di sekolah.
Bahkan kisah seorang anak didik saya yang hidup sendirian di rumah, tanpa ayah, sementara ibunya bekerja di luar negeri, membuat saya selalu terenyuh.Â
Apalagi ia begitu gigih ke sekolah, sekali waktu ia terlambat sekolah, ketika saya tanya mengapa terlambat, ia menjawab jika ia lelah bekerja seharian dan malamnya tidur larut sehingga telat dan tak ada yang membangunkannya di pagi hari karena ia hanya tinggal seorang diri. Dari sanalah saya tahu kisah sebenarnya.
Kisah itu membuat saya menyadari bahwa di balik setiap siswa selalu ada "cerita", Â saya juga telah menuliskan kisah serupa di kompasiana edisi awal. "Rayana, Ibu Akan Selalu Menunggumu"
Membangun Motivasi Dari Kisah Guru Lain
Mengingat bahwa tak setiap saat kita siap mengajar, karena banyak masalah yang kita hadapi dan bisa membuat kendor motivasi kita sebagai guru saat harus mengajar atau ke sekolah.
Dengan melihat pengalaman kesulitan guru lain sebagai sumber pembelajaran, kita dapat mengadaptasi strategi atau kebijakan yang telah berhasil digunakan oleh mereka untuk meningkatkan kinerja kita.Bagaimana mereka bertahan dengan tantangan yang berat, bagaimana solusinya, dan apa cara terbaik mereka bertahan.
Membaca kisah "travel story-nya" kompasianer guru, Ibu Tati Ajeng Saidah saat ngajajap atau mengantar teman ke tempat tugas yang baru, sahabat gurunya dari SMPN 2 Cibadak, Bapak Devi Hafiludin, S.Ag, M.Pd yang ditempatkan di SMPN 4 Cidadap Satu Atap yang ada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Saya langsung terbayang kerja dan dedikasi luar biasa para guru di sekolah baru Pak Devi, lokasi sekolah barunya itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4, perjalanan harus ditempuh sejauh 85 km selama kurang lebih 3,5 jam.Â
Jalan yang dilalui banyak berlubang bahkan ada jalan yang berbatu karena aspalnya sudah habis, dengan pemandangan pepohonan yang masih asri.
Bahkan jarak dari Sagaranten menuju ke Cidadap kurang lebih 17 km melewati sebuah hutan yang masih lebat pohonnya. Jalan ke SMPN 4 Cidadap masih berupa jalan tanah dan batu, harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 2 jam apalagi saat hujan.
Bagaimana dengan para siswa yang berjumlah 40 orang tersebut dengan 3 ruang kelas. Begitu juga dengan 8 gurunya, bagaimana perjuangan mereka selama ini, dan sampai kapan mereka harus menjalani itu semua.
Banyak dari kita para guru mengeluh ketika berhadapan dengan banyak tekanan pekerjaan, namun disebalik itu ternyata banyak sekali sahabat guru lainnya bekerja tak hanya dengan tekanan pekerjaan, tapi harus diawali perjuangan luar biasa, berjalan kaki melewati sungai, kebun, laut, hutan dan area lainnya yang tidak mudah dijangkau.