Pertama, pemerintah dapat meningkatkan kerjasama dengan sektor swasta untuk mempercepat pembangunan kota.
Kedua, pemerintah perlu memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan kota, sehingga kota yang terbangun benar-benar sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Ketiga, pemerintah perlu membuka akses kepada masyarakat dalam membangun kota mandiri dengan menyediakan informasi dan pelatihan yang dibutuhkan.
Bahwa ketika merancang kota tidak hanya merancang bangunan tetapi juga merancang kehidupan, yang menyentuh jasmani dan rohani, baik psikis maupun visual.
Bahwa pembangunan kota mandiri tidak boleh menimbulkan masalah baru berkaitan dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Sehingga masyarakat tidak menganggap kehadiran kota mandiri sebagai ancaman bagi lingkungan lama yang ada disekitarnya.
Dan sejatinya para pengembang dan perancang Kota Mandiri dalam kajiannya harus memahami masalah-masalah yang timbul dengan memutuskan kebijakan publik yang serasi (harmony), selaras (compatible), setara (equity), seimbang (equlity), dan nyaman (livable) dalam melayani kebutuhan masyakat banyak.
Bahwa bentuk kota adalah hasil interaksi antara masyarakat dengan lingkungan alam dan dibantu oleh rekayasa teknologi yang di payungi kebijakan dalam memenuhi kebutuhan mereka, psikis dan fisik.
Membangun Kota Mandiri Layak Huni
Sebuah kota ideal yang dibangun mestilah memasukkan inklusivitas, konsep yang menekankan keberagaman, penerimaan, dan kesetaraan.Â
Ini adalah gagasan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mengakses dan menikmati berbagai aspek kehidupan kota.Â
Bagian penting dari upaya menciptakan hunian yang inklusif adalah menciptakan ruang yang dapat dinikmati oleh semua orang. Dan secara sederhana gagasan pembangunan livable city haruslah mengacu pada 4 pilar: Live, Learn, Work, and Play.
Pertama; Konsep Live
Mengacu pada sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan hidup masyarakat, bahwa keberadaan hunian, pusat perbelanjaan, ruang publik, akses jalan, dan keamanan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Learn.
Kedua; Learn
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya