Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Membekali Keluarga dengan Kiat Liburan Siaga, Hindari Kekhawatiran Isu Penculikan Anak

20 Desember 2023   23:09 Diperbarui: 24 Desember 2023   12:21 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, orang asing meminta bantuan untuk mencari anjing atau kucingnya yang hilang. Ajarkan anak-anak untuk tidak mudah tergoda untuk membantunya, karena seharusnya mereka tidak meminta bantuan kepada anak kecil.

Jika anak tersesat, atau hilang dari pengawasan, orangtua perlu untuk memberi tahunya ke mana harus pergi jika tersesat, misalnya pos satpam, pusat informasi, kantor polisi, atau rumah sakit terdekat.

Atau bisa juga mencari orang-orang berseragam, seperti petugas keamanan atau pegawai toko. Jika tidak, ia bisa meminta bantuan pada ibu yang sedang bersama anak atau wanita dewasa.

Selanjutnya penting juga orangtua berhati-hati menjaga kemungkinan yang bisa dijadikan para pelaku penculikan menjadi motif. seperti pentingnya juga memperhatikan keamanan anak di dunia maya, jangan gegabah mengunggah foto anak di medsos. BIsa jadi sasaran predator.

Apalagi jika anak-anak sudah kenal medsos, berikan pengertian saat mengakses media sosial agar tidak obral memberikan informasi pribadi di sana, juga untuk tidak menggunakan fitur lokasi saat mengunggah status atau foto.

Dan bagi orangtua juga berhati-hati sebaiknya menghindari untuk membagikan informasi yang terlalu detail, seperti lokasi sekolah anak, saat menggunakan media sosial.

Termasuk saat memilih pengasuh dan pengantar jemput anak. Tidak jarang penculik anak bekerja sama dengan pengasuh atau pengemudi antar jemput sekolah anak. 

Bahkan penting juga berhati-hati menghindari pakaian dengan nama anak, karena bisa menjadi modus pelaku seolah mengenal korban dari namanya. Karena anak-anak sulit membedakan pelaku kejahatan jika bersikap baik.

Dukungan Partisipasi Masyarakat dalam Keamanan Anak

Menurut KemenPPPA, kasus penculikan anak pada musim liburan awal tahun 2023 mengalami peningkatan yang mencemaskan. 

Data menyebutkan bahwa sebagian besar kasus terjadi di tempat-tempat wisata dan pusat perbelanjaan yang ramai. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan anak-anak di tempat umum membutuhkan perhatian lebih dari pihak berwenang dan orangtua.

Sementara itu, teknologi juga turut berkontribusi dalam tren penculikan. Adanya pelaporan mengenai upaya penculikan yang melibatkan penggunaan media sosial dan teknologi menunjukkan bahwa perlu adanya regulasi lebih ketat terkait keamanan di dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun