Kolaborasi Dengan Berbagai Pihak
Sekolah dapat berperan sebagai penghubung antara siswa, pemerintah, dan masyarakat, bagaimana mengatasi kemacetan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.
Termasuk kolaborasi dengan pemerintah, organisasi lingkungan, dan perusahaan teknologi dapat memperkuat upaya untuk memperkenalkan solusi AI yang lebih luas dan berkelanjutan dalam pengelolaan transportasi.
Seperti keterlibatan sekolah dalam kegiatan tentang penemuan ide keselamatan berlalu lintas yang secara rutin di gelar Dishub setiap tahun dan melibatkan seluruh sekolah di tingkat propinsi.
Salah satu penemuan yang sudah dipublikasikan adalah produk helm pintar yang dapat mendeteksi jika terdapat masalah di sekitar kendaraan.
Atau alarm yang dapat mendeteksi jika akan terjadi benturan. Ide produk temuan siswa tersebut adalah salah satu bentuk dari pemanfaatan teknologi AI untuk keselamatan berlalu lintas di jalan raya.
Penerapan kecerdasan buatan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas memang sebuah langkah penting menuju mobilitas yang lebih lancar dan berkelanjutan. Sekolah punya peran penting ikut membentuk generasi yang sadar pentingnya transportasi cerdas dan ramah lingkungan.
Dengan mengintegrasikan pembelajaran tentang AI dan transportasi cerdas ke dalam kurikulum, serta mengorganisir kegiatan yang melibatkan siswa, bisa menjadi jalan pemahaman tentang pentingya AI sebagai alat yang bisa mengatasi masalah lalu lintas di jalan raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H