Ada sebuah pengalaman menarik yang dialami Muhammad Yunus saat menjalankan Grameen Bank di awal berdirinya.Â
Dari seluruh anggota Grameen, Yunus lebih memilih para perempuan, karena ternyata perempuan lebih bertanggungjawab mengelola amanah dana pinjaman dari bank.
Makanya 98 persen anggotanya adalah perempuan. Perempuan dikenal lebih disiplin dan lebih bijak mengelola dana, demikian kesimpulan Yunus.Â
Perempuan menjadi kekuatan baru yang penting di dalam membangun ekonomi di desa. Dan seperti pengalaman Pageu Gampong, perempuan juga terlibat aktif sebagai pelaku ekonomi.
Mulai dari rintisan usaha kecil dari rumah, hingga usaha kerajinan tradisi lokal, seperti menenun songket. Inisiatif yang kuat membuat roda ekonomi dapat berjalan. Termasuk ketika di masa sulit ketika pandemi dua tahun lalu.Â
Kebijakan pembatasan yang membuat kita tak bisa keluar dari rumah, diakali oleh para ibu-ibu dengan mengaktifkannya secara daring, via whatsApp sesama warga. Alhasil, produk makanan yang dikerjakan dari rumah tetap dapat terjual.
Begitupun dengan produk seperti hasil tenunan juga tetap dapat dipasarkan secara online. Intinya bahwa pageu gampong memang menjadi bentuk tradisi kearifan lokal yang bisa mendorong masyarakat menjadi lebih berdaya.
Ternyata kearifan lokal menjadi materi menarik yang akhirnya saya jadikan bahan diskusi di kelas ketika masuk dalam mata pembelajaran ekonomi. Diskusi berlangasung hangat, dan anak-anak, meski tinggal di kampung tak menyadari masih adanya tradisi tersebut.
Materi itu menjadi konten yang menarik, tak lagi kaku hanya pada contoh-contoh ekonomi yang umum. Sekaligus menjadi cara kita mengenalkan kembali kearifan lokal kepada para siswa.
Dengan dua kekuatan potensi dari kearifan lokal Pageu Gampong dan kekuatan perempuan di desa yang tidak hanya fokus pada penguasaan wilayah domestik, menjadi sebuah peluang baru melahirkan destinasi wisata berbasis kearifan lokal tradisi dari kampung.
Ini adalah potensi tersembunyi yang luar biasa besar manfaatnya jika dikembangkan kembali menjadi sebuah kekuatan sumber ekonomi baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H