Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun OVOP "Page Gampong", Sebagai Destinasi Wisata Berbasis Masyarakat yang Unik

29 Desember 2022   23:49 Diperbarui: 22 Desember 2023   23:47 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mengajak anak mengenal sawah sumber ekonomi pangan sumber gambar mutiara embun pagi

guru dan murid berinteraksi di kelas belajar pageu gampong-epaper media indonesia
guru dan murid berinteraksi di kelas belajar pageu gampong-epaper media indonesia

Lantas saya teringat dengan "pageu gampong", salah satu bentuk kearifan lokal yang didaerah namun sekarang ini sudah makin tak santer lagi terdengar, bahkan cenderung menjadi asing.

Padahal untuk jaman kekinian, tradisi kearifan lokal itu bisa menjadi jalan keluar kita dari masalah kemiskinan.

Bahkan isu tersebut menarik untuk menjadi cikal bakal terwujudnya destinasi wisata berbasis masyarakat lokal. Bukankah "pageu gampong" itu tak lain ada salah satu bentuk keunikan yang dimiliki oleh sebuah kampung.

Pada intinya pageu gampong memang mewakili sebuha konsep tentang OVOP, One Village One Product, jadi spesifikasi kampung bisa menjadi sebuah produk khusus destinasi wisata.

Ketika membahas kemiskinan di kampung, saya berpikir, apakah kemiskinan sebenarnya karena pengelolaan pembangunan yang menyimpang, sehingga menyebabkan kemiskinan, atau karena kita kurang fokus memberdayakan potensi yang ada di kampung?.

Atau barangkali cara kita melihat kemiskinan itu yang salah, sebagai aib atau beban pembangunan?. 

Ada buku menarik yang sempat saya baca di perpustakaan sekolah berjudul The Bottom Of The Pyramidnya, didalamnya CK. Prahalad si pengarang menyebut bahwa jalan keluar dari kemiskinan, jangan menganggap sebagai beban, tapi justru memikirkan bagaimana memberdayakannya. Maksudnya?.

Potensi Destinasi Wisata Itu Ternyata Dari Tradisi

Di Aceh ternyata sejak lama sudah dikenal istilah tradisi Beudoh Gampong (bangun kampung) bentuknya Pageu Gampong (Pagar Kampung). Nah, sejatinya pageu gampong itu adalah cara menjaga adat dan budaya kampung dari pengaruh bahaya luar. Tradisi itu jalam sekarang dikenal sebagai  One Village One Product (OVOP), seperti yang populer di Jepang.

Jadi Aceh sudah punya ciri khas kampung membangun ikoniknya, melalui tangan para perempuan. Melalui Pageu Gampong para perempuan menjadi kekuatan baru ekonomi di pedesaan. Ini juga menjadi modal untuk pengembangan destinasi wisata lokal berbasis tradisi.

Page Gampong adalah alat penguatan sumber daya manusia yang penting. Masyarakat diberi tambahan pengetahuan sehingga ketika menghasilkan suatu barang atau komoditas khas menjadikan produknya punya nilai tambah yang tinggi di daerahnya. 

Satu gampong harus fokus menghasilkan produk yang bisa bersaing tapi tetap tak meninggalkan ciri khas dari gampong tersebut. 

Inilah bentuk penguatan potensi itu yang kemudian dikenal dengan istilah Top Down dan Botom Up sekaligus.

Gampong punya jenis produk yang khas, dan Pemerintah menjadi pendukung melalui kebijakan, manajerial, bahkan bantuan keuangan dengan mengajak pihak ketiga seperti swasta untuk membantunya dalam pemasaran, penguatan produk dan pengemasan.

Langkah itu adalah bentuk diversifikasi dan intensifikasi produk menjadi lebih layak di pasarkan dan menjadi produk yang komersial. Dan pada gilirannya menjadi produk spesifik dari masing-masing kampung yang khas.

Di Aceh di kenal kampung penghasil kerajinan rencong, kampung komoditas kopi, kampung komoditas kerupung emping melinjo, hingga kampung penghasil tenun tradisional yang langka. 

Jadi OVOP itu sudah terbentuk pada masing-masing kampung berdasarkan komoditas tasu produk khasnya, bukan dipaksakan.

Dengan perubahan  cara berpikir tersebut, kita bisa melihat OVOP itu bisa menjadi solusi mengatasi kemiskinan di kampung dan menjadi berkah ekonomi baru masyarakat.

Keberhasilan Gerakan Beudoh Gampong sebagai OVOP-nya Aceh sangat tergantung dari usaha semua pihak, terutama tentu saja para perempuan. Merekalah sesungguhnya para pahlawan ekonomi Nusantara yang bergerak dari kampung-kampung mereka, meskipun hanya melalui dapur sebagai kekuatannya.

Perempuan Sebagai Kekuatan Penting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun