Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Tertinggal di Jakarta

25 Juni 2022   12:16 Diperbarui: 27 Juni 2022   20:53 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: MaxPixel

Selamat Ulang Tahun ke 495 Jakarta.

Ashana menjalani hidup dengan penuh syukur, sampai hari ini diberikan kehidupan. Dia bisa mengintip pagi gelap dari jendela kamar, sebelum melakukan berbagai kegiatan di rumah. Suaminya Zayyan sekarang lebih sering keluar dari kamar mendahului. Asha masih senang merebahkan diri lagi setelah melakukan solat subuh. Tentunya sambil membuka gawai yang pada malam hari disimpan jauh dari tempat tidurnya .

Udara Bandung yang dingin menyusup dari jendela, mengiringi matahari yang masih enggan menampakkan diri.

"Malu!" hatinya membisikkan, "Zayyan sudah asyik menyapu halaman."

Sebaliknya Zayyan selalu menyapu halaman saat hari masih gelap. Alasannya sama. Malu! Ketahuan tetangga.

Terkenang oleh Ashana, 24 tahun tinggal di Jakarta. Setiap pagi selalu bangun lebih pagi dari Zayyan. Langsung dia menyiapkan kemeja dan celana panjang, tentunya tak lupa celana dalam, singlet dan dasi yang semuanya diambil dari lemari di sebelah tempat tidurnya. 

Asha memasuki kamar mandi untuk pipis, mencuci muka dan menyikat giginya. Mandinya nanti saja, cukup mengambil air untuk berwudhu. Dia segera menuju dapur, membuka jendela-jendela dapur. Saat menjerang air, terdengarlah suara azan subuh. Asha meninggalkan jerangan air di atas kompor dengan nyala yang kecil, bersimpuh menyambut panggilan Allah untuk melakukan solat. 

Secangkir kopi hangat untuk Zayyan dan sarapan untuk keluarga yang telah menerima anugerah 2 anak-anak, segera disiapkan di meja makan.

Mereka bertiga berangkat bersama. Setelah menurunkan anak-anak di SMP dan SMA di daerah Tanah Kusir, Zayyan langsung menuju GKBI. 

"Waduh, apa ya kepanjangannya?"Ashana benar-benar lupa sekarang.

Jakarta ... Jakarta ...

Ashana sangat senang selama tinggal di Jakarta. Serasa Zayyan membawanya terbang tinggi, menggapai lapisan emas yang ada di puncak tugu Monas.

Masih lekat dalam ingatan Ashana, saat berjalan kaki bersama Zayyan. Seingatnya dari jalan Veteran, yang ada sungai di bagian tengah jalan. Menuju ... yang ini pasti masih diingat dengan benar Tugu Monas.

Asha yang saat itu menjalani kerja praktek komputer di Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) yang terletak di Jalan Veteran. 

Jadwal kerja praktek di MBAD setiap Senin hingga Jumat,  dari jam 7.30 pagi hingga jam 2 siang. 

Hampir setiap hari pada jam 2 siang ...

Banyak truk tentara besar berjejer di halaman MBAD, sungguh mencerminkan suasana megah. Bagaikan akan melakukan perjalanan perjuangan menjaga ibukota negara yang telah merdeka ini. Indonesia merdeka saat Jakarta telah berusia 418 tahun. 

Sudiro, walikota Jakarta periode 1953-1958, menetapkan hari kelahiran Jakarta pada tanggal 22 Juni 1527. Ini merupakan hari paling dekat dengan hari pembangunan kota Jayakarta oleh Fatahillah. 

Ternyata ... truk tentara besar yang berjejer itu akan mengangkut para prajurit TNI yang selesai bertugas ke rumah masing-masing.

Ashana berjalan menelusuri halaman MBAD disela-sela truk besar bersama teman-teman yang kerja praktek di MBAD, menuju  halte bis di depan MBAD. Kemudian masing-masing berpisah, menaiki bis ke arah tempat tinggalnya. Ashana memilih bis arah Blok M, karena dia tinggal di jalan Ciasem, tempat kos kakaknya. 

Saat itu Ashana memanfaatkan liburan dengan kerja praktek, untuk mencari pengalaman. Kata teman yang mengajak, mereka akan mendapat uang saku. Inilah yang membuat Asha tak ragu, dia bisa membayar tambahan uang kos untuk tinggal di kamar kakaknya. 

Suatu hari ...

Tak pernah disangka Zayyan ada di halte tempat Asha biasa menunggu bis. Tak bisa ditahan dadanya berdetak lebih kencang.  Zayyan adalah seniornya yang merupakan asisten praktikum Fisika, saat Asha baru memasuki kampusnya di Bandung. 

"Ada apa gerangan Zayyan ada di halte ini?"

"Wow ... ini "bunga" yang akang tunggu," katanya melihat kedatangan Asha. 

Tentu saja Asha merasa senang, mendengar kata-kata Zayyan yang selalu penuh gurauan. Detak jantungnya menjadi agak tenang. Sebetulnya Asha memang sering berjumpa Zayyan di kampus. Mereka memang senang bersenda gurau. Bahkan Asha sering menyebut Zayyan dengan "Si Kumbang Leutik". Wajahnya yang hitam manis, membuatnya bagai kumbang kecil yang menyenagkan. Dan Zayyan selalu menyebut Asha sebagai "bunga".

Sampai hari ini Asha tetap tidak tahu mengapa Zayyan ada di halte bis saat itu.  Apakah ingin menumbuhkan suasana cinta di kota Jakarta? 

Kini mereka berdua sudah tidak tinggal di Jakarta, Zayyan sudah pensiun. Anak-anak juga tidak ada yang memilih tinggal di Jakarta. 

Lama tak berkunjung, rasa cinta masih tertinggal di Jakarta. Sungguh Jakarta merupakan kota yang memberikan kenangan indah bagi Ashana dan Zayyan. 

"Kang, pada ulang tahunnya yang ke 495, Jakarta hajatan lho," kata Asha.

"Tetapi Jakarta sekarang banyak masalah," Zayyan menanggapi, "polusi udara, naiknya air laut, tanah amblas karena penyedotan air dan kepadatan penduduk."

"Itulah yang menyebabkan pemerintah akan memindahkan ibukota negara dari Jakarta," kata Zayyan lagi, "ke Ibu Kota Nusantara (IKN)."

Ashana merenung ...

"Bila ibukota negara Republik Indonesia sudah pindah, apakah para pejabat negara bisa benar-benar pindah ke IKN? Biarlah  hanya cinta yang tertinggal di Jakarta."

Catatan: MBAD sekarang disebut Mabes AD (Wikipedia)

Bumi Matkita,

Bandung, 25/06/2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun