Lo, mengapa saya harus mengembalikan Rp 20000#?" tanya oma Cinta
"Waktu itu , saya kan mengembalikan tas mungil merah yang seharga Rp 50000#," jawab oma "tas", "Jadi masih ada uang saya Rp 20000#."
Oma Cinta menjelaskan waktu oma "tas" mengembalikan tas mungil merah, oma Cinta sudah langsung mengembalikan uang Rp 50000#. Tetapi oma "tas" bersikeras belum. Tak ada saksi yang bisa membenarkan salah satu dari dari mereka.
Kesalahan oma Cinta tidak membuat sekedar catatan tertulis yang ditanda tangani berdua. Jadi oma Cinta sulit mendebat oma "tas" yang ngotot meminta uang Rp 20000#.
Hanya saja hari-hari selanjutnya terjadi hubungan toksik antar mereka. Oma Cinta kapok melayani pembelian yang dilakukan oleh oma "tas". Bahkan toksik menjalar, menjadi tidak mau menjual kepada penghuni yang lain. Mereka rata-rata sudah mulai pikun.
*****
Oma "lipstik" adalah penhuni baru yang berusia 95 tahun, tampak masih sehat. Oma lipstik pandai berbahasa Inggris, karena sering main ke rumah family yang tinggal di Singapore. Oma Cinta senang berteman dengan oma "lipstik", mengobrol dengan Bahasa Inggris. Tujuannya agar tidak lupa dalam penggunaan Bahasa Inggris.
Suatu hari oma Cinta bersama kakaknya oma Kasih yang tinggal di Aussi juga, mengajak oma "lipstik" berjalan-jalan ke mall Senayan. Mereka melihat jam yang bisa terbuka pintu kanan dan kirinya. Lalu ada boneka keluar, menari-nari dengan sekitar 5 menit. Sesudah itu boneka masuk kembali, dan pintunya tertutup lagi. Selang kita-kira 5 menit akan terjadi lagi.
Oma “lipstik” dan oma Cinta, masing-masing tertarik membeli lipstik berwarna merah. Merah yang tak sama persis. Oma Cinta memilih nomor 35, sedangkan oma "lipstik" memilih nomor 95.
Keesokan harinya oma “lipstik” datang ke kamar oma Cinta untuk menanyakan lipstiknya
“Mana lipstik merah saya?”