Lain ibundanya, lain istri yang dinikahi dalam menghadapi putra yg akan melakukan ghosting.Â
Istrinya, Puri, lebih memilih menasihati sang putra agar tidak melakukan ghosting.Â
"Apakah tidak kasihan?" hanya itu alasan Puri.
Putra yang terdidik patuh kepada ibunya, berusaha memperbaiki hubungan dengan kekasih.Â
Waktu 5 tahun tidaklah pendek. Semua kekurangan bukan rahasia lagi. Kalau ada kelebihan seharusnya disyukuri.
Putus pacaran itu biasa, dan bisa terjadi pada hampir semua orang. Bijak dalam memilih pacar, dan bijak dalam mengukur cocok atau tidaknya sedini mungkin adalah kemampuan indah yang dimiliki sedikit orang-orang pilihan.Â
*****
Mas Poer merasa, kagum atas kemampuan istri mendidik anak-anaknya. Juga kedekatan dan kepekaan dalam memberikan nasihat.Â
Semua putra-putri hingga kini berhasil membangun keluarga rukun, tak ada yang diterpa badai perceraian. Dan telah menghadirkan cucu-cucu yang memberikan suasana gembira dalam diri dan  keluarganya.Â
Padahal tidak banyak perbedaan. Dulu dia bersaudara bertiga, dia lelaki satu-satunya ditengah. Ibunya sangat memanjakan, selalu mengikuti apa yang menjadi kehendaknya.
Kini mas Poer memiliki 3 putra-putri, satu-satunya laki-laki adalah anak bungsu. Istrinya tidak pernah memanjakan, bahkan cenderung menuntut berpikir sebelum berbuat. Dan bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuat.Â