"Nah, itulah yang namanya visioner," kataku kepada Laras, "Pada tahun 1955 bapak Kosasih sudah memperkenalkan tokoh peremuan super Sri Asih, dan benar pada tahun 2014 FK Unpad menerima lebih banyak mahasiswi daripada mahasiswa"
Pantang mundur menghadapi larangan Lekra, RA Kosasih menerbitkan komik Mahabarata. Ceritanya diambil dari Bhagawat Gita yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia di Balai Pustaka. Agar komiknya bernuansakan Indonesia, busana para tokoh yang ada dalam cerita disesuaikan dengan wayang golek yang sering ditonton pada masa kecilnya.
Bhagawat Gita yang artinya Nyanyian Sri Bhagawan, yang ditulis oleh Resi Byasa. Sebuah karya sastra Hindu-India yang isinya ajaran untuk mengetahui rahasia kehidupan agar terhindar dari kesengsaraan. RA Kosasih mengolah secara analitik big data lautan kehidupan, menjadi komik Mahabarata dan Ramayana. Dan RA Kosasih masih memilah lagi menjadi berjilid-jilid. Yang kemudian menjadi komik lokal dengan penghasilan tertinggi, dan terjual sebanyak 30000 eksemplar.
Pun secara konseptual, dengan menyatukan komik Mahabarata yang terdiri dari puluhan jilid, dijadikan 3 jilid agar tetap menarik dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Ketiga jilid edisi dengan edisi luks yang diberi judul  Pandawa Jejaka, Pandawa Diasingkan dan Pandawa Seda.Â
Zaman sekarang banyak orang berlomba-lomba mempelajari coding dan berbagai teknologi informasi untuk mengolah big data. Sedangkan zaman dulu RA Kosasih mengolah cukup secara manual dengan hati.Â
"Laras akan ajarkan adik Zaina untuk membuat gambar dan cerita ni," kata Laras, "Agar kami berdua juga bisa visioner seperti bapak Kosasih.
Nini tersenyum sambil mengatakan, "Cita-cita yang bagus."Â
Memperhatikan hidup RA Kosasih dari komikus menuju  visioner, ada 7 jalan yang harus ditempuh.
Dekat dan hormat kepada ibu, juga ayah.
Senang membaca, walaupun dari secarik bungkus belanjaan
Senang menggambar, selama tangan belum gemetar
Senang bercerita, tentang kehidupan yang indah
Mau belajar, setidaknya sedikit
Mau bekerja, sesuai kata hati
Melakukan dengan tekun, tanpa pernah mengeluh
Sang visioner dengan perjalanan karir, karya dan hidupnya, Indonesia akan selalu mengenangnya.
Bapak Komik Indonesia, RA Kosasih
Hari Kosasih pada setiap tanggal 4 April
Kosasih Award sejak tahun 2007
Bapak Komik Indonesia, ada dan dikenalnya komik Indonesia mulai dari dirinya. Industri komik selalu mengenangnya pada Hari Kosasih, dengan berbagai acara. Ada yang menyelenggarakan dengan menggambar bersama, pameran komik atau diskusi tentang komik.Â