Aku membuka selimutku dan mencoba mengingat. Bola mataku berputar menyapu seluruh ruangan. Dan berhenti di petiduran Galuh. Dia terbaring. Tak kalah lemahnya denganku. Kulihat pergelangan tangannya dibalut perban. Tanpa aku sadari linangan di sudut mataku mengalir menyentuh pipi.
"Galuh ...."
#31
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!