Pengelolaan sekolah yang ramah literasi, maksudnya adalah menjadikan semua sudut sekolah menjadi area literasi yang enam jenis tersebut. Hal ini bisa ditempuh dengan memberikan ruang yang cukup di semua titik dan sudut sekolah untuk menjadi sumber bahan literasi.
Demikian juga dengan aktivitas pensidik dan tenaga kependidikannya. Bisa ditempuh dengan memanfaatkan semua sudut sekolah untuk menjadi pojok baca dan area literasi di semua jenisnya.
Misalnya menyediakan area literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan di ruang tunggu orang tua yang menjemput anaknya. menjadikan area kantin sebagai akses literasi finansial dengan berbagai teknisnya. Menjadikan taman sekolah sebagai are literasi sains, dengan memberikan nama latin semua pohon yang ada berikut deskripsi singkatnya.
Masih banyak lagi ide kreatif yang bisa dimunculkan. Intinya adalah bagaimana sekolah dapat menjadi area yang nyaman dan mendapatkan berbagai informasi. Semua dalam rangka menuntaskan dan mencapai hasil maksimal kegiatan Gerakan Literasi kelas maupun Gerakan Literasi Sekolah.
Sebagai kesimpulan, gerakan literasi dasar itu tidak hanya meliputi baca tulis saja. Literasi dasar meliputi berbagai macam, setidaknya enam jenis yang harus diakses dan diterpkan di sekolah. Integrasi literasi dalam kegiatan pembelajaran, tidak melahirkan RPP Literasi, melainkan RPP tetap mengacu pada kurikulum. RPP ini juga dapat dikembangkan oleh masing masing pihak.
Mari kita mulai menata dan meningkatkan kegiatan literasi yang selama ini sudah terlaksana di sekolah. Mulai sekarang, mulai dari diri sendiri dan mulai menjadikan diri berarti untuk anak-anak negeri. Pengganti generasi dengan berbagai tantangan yang memerlukan akses luas untuk menghadapinya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya untuk kita semua.
Terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H