"Aku mengantuk sekali, aku akan istirahat sebentar." Tiba-tiba suara pria itu terdengar lemah seiring dengan tubuhnya yang ambruk, dan Thyria sigap menopangnya.
Suasana hening menyelimuti mereka berdua. Thyria memeluk Lancer dengan hangat. "Terima kasih, tapi maafkan aku, kak." Thyria terharu. Lancer, kakaknya yang berharga, telah rela memberikan darahnya sampai jatuh pingsan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!