"Aku mengantuk sekali, aku akan istirahat sebentar." Tiba-tiba suara pria itu terdengar lemah seiring dengan tubuhnya yang ambruk, dan Thyria sigap menopangnya.
Suasana hening menyelimuti mereka berdua. Thyria memeluk Lancer dengan hangat. "Terima kasih, tapi maafkan aku, kak." Thyria terharu. Lancer, kakaknya yang berharga, telah rela memberikan darahnya sampai jatuh pingsan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H