Keenam, Ghadab (emosional/pemarah). Â Marah menyebabkan seseorang sulit mengontrol diri sehingga menyebabkan daya nalar pikiran tidak dapat berfungsi dengan baik. Orang yang suka marah tidak akan disukai siapapun. Rasulullah SAW bersabda, "Orang kuat bukanlah jagoan dalam bertarung. Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Tembang Tombo Ati
Ketika penyakit-penyakit hati itu menghinggapi diri seseorang, maka syaitan akan senantiasa datang mendekatinya, dan kemudian mempengaruhi untuk melakukan hal buruk dan tercela yang bisa menghilangkan pahala amal ibadahnya.Â
Dengan begitu maka agar syaitan tidak mudah mendekat maka seseorang haruslah membebaskan diri dari berbagai penyakit hati. Kebanyakan para ustadz kita dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa membersihkan penyakit hati dilakukan dengan lima cara, yakni seperti pada syair lagu berjudul "Tombo Ati" atau "Obat Hati" yang dipopulerkan oleh penyanyi Opick.
Pada syair tembang "Tombo Ati" itu disebutkan bahwa obat hati ada lima perkara, yaitu: (1) membaca Al Qur'an; (2) shalat malam; (3) bergaul dengan orang-orang shalih; (4) berpuasa; dan (5) dzikir malam.
Tembang "Tombo Ati" itu konon berasal dari Sunan Bonang, salah satu wali dari "Wali Songo" atau sembilan wali yang sangat mashur di tanah Jawa. Sunan Bonang menggunakan tembang itu sebagai media dakwah dalam penyebaran Islam di tanah Jawa (sekitar abad XV).
Namun penulis berpendapat bahwa lima hal yang disebutkan dalam tembang "Tombo Ati" itu sejatinya merupakan obat pelipur hati bagi orang yang sedang sedih hati, cemas dan gundah gulana. Bukan cara untuk membersihkan atau mengobati hati yang kotor atau rusak.
Cara membersihkan hati kotorÂ
Untuk menjadikan hati bersih dan terbebas dari penyakit hati, maka kita harus senantiasa membersihkan hati. Setidaknya ada empat cara untuk membersihkan hati yang kotor atau mengobati penyakit hati, yaitu: (1) zuhud, (2) sedekah, (3) ramah, dan (4) istighfar. Â
Untuk lebih mudah mengingatnya keempat kiat pembersih hati itu disingkat "Zu-SRI".Â
Pertama, Zuhud. Zuhud adalah prilaku hidup sederhana dan tidak materialistik, yakni hidup yg selalu dipenuhi oleh keinginan duniawi. Zuhud juga mencakup sifat rendah hati. Sehingga prilaku zuhud dapat membuat seseorang terbebas dari sifat sombong, takabur, dan iri dengki.