Mohon tunggu...
Rinda IsninaWK
Rinda IsninaWK Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang mencoba menulis

Enjoy it😉

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Mimpiku

4 Mei 2020   01:38 Diperbarui: 4 Mei 2020   01:30 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ada alasan kenapa perusahaan tidak segera mendebutkanmu dalam grup. Itu karena kami merasa kau memiliki kemampuan lebih untuk berada di panggung dengan dirimu sendiri. Bukan dalam grup," ujarnya kemudian.

"Aku mendengar saran dokter untukmu, aku tidak bisa memaksamu untuk memilih keputusan apa yang ingin kau ambil tetapi, aku memiliki penawaran untukmu. Kami perusahaan akan tetap menyimpan lagu itu untukmu yang akan debut sebagai penyanyi solo jika kau ingin melanjutkan. Tapi kami berharap, kau juga memikirkan kesehatanmu," Direkturnya itu menjelaskan hati-hati.

"Namun, kami juga tidak memaksamu. Jika kau ingin berhenti, kami akan menerima keputusanmu itu karena bagaimanapun keselamatan adalah nomor satu," tersenyum lembut, bahkan sang Direktur menggenggam tangannya erat. Seakan-akan memberi kekuatan padanya.

Sedari tadi yang kulakukan hanya diam dan memandangnya, namun..sepertinya Direkturnya ini memang seorang yang senang bicara.

"Kau tahu, sejujurnya aku adalah salah seorang pengagummu. Setelah mendengar banyak cerita tentang latihan dan usahamu dalam tari dan latihan vokal, produser bahkan pelatihmu selalu memuji dirimu padaku,"

"Aku menjadi tertarik dan penasaran, lalu aku melihat sendiri bagaimana kau berlatih. Dan ya..kau memang menakjubkan," senyum wanita yang kini masih menggenggam tangannya itu tidaklah luntur.

"Aku pernah memiliki teman yang berada di posisimu, dia juga mengalami cidera leher. Dan pada akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dan mundur dari mimpi yang dikejarnya sedari dulu,"

"Tapi..beberapa tahun lalu dia mengirimiku pesan. Mengatakan bahwa, jika ia diberi satu kesempatan lagi dia akan mengatakan dia tidak akan mundur dari mimpinya. Dia tetap akan meraihnya sembari menyembuhkan diri,"

"Itu yang ia katakan padaku dan membuatku bersedih semalaman. Dan, yang ingin kukatakan padamu..putuskanlah sesuai kata hatimu. Sesuai keinginanmu dan apa yang sepatutnya baik untukmu. Jika kau ingin mengambil waktu istirahat untuk kesembuhanmu, perusahaan akan selalu menantimu kembali,"

Ceritanya sungguh membuatku berlinang air mata.

Aku menatapnya dalam dan memantapkan keputusanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun