Mohon tunggu...
Rinda IsninaWK
Rinda IsninaWK Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang mencoba menulis

Enjoy it😉

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Mimpiku

4 Mei 2020   01:38 Diperbarui: 4 Mei 2020   01:30 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hingga hari itu.. semangatku jatuh ketitik terendah dalam hidupku. Aku benar-benar merasa ingin menyerah dan mengubur mimpiku dalam angan. 

Hari itu...dimana tangisku benar-benar pecah tak tertahankan. Aku merasakan kesakitan yang luar biasa pada hatiku. Aku merasa apa yang kulakukan terasa sia-sia. Aku benar ada di titik terlemah dalam hidupku.
.
.
"Kita akan berlatih beberapa gerakan untuk terlihat lebih menguasai panggung," pelatih tari berbicara padaku.

Aku mengangguk, mengikuti intruksinya kemudian untuk melakukan pemanasan.

Lalu, terpana saat pelatih tari wanita itu melakukan salto ke arah belakang. Ia bahkan melakukan split dan beberapa gerakan flip lain yang mengesankan.

Setelah menunjukkan beberapa gerakan padaku, ia bertanya.

"Menurutmu, gerakan mana yang cukup mudah untuk kau coba? Kau harus hati-hati dalam berlatih," 

Aku menganalisis semua gerakan yang kutangkap tadi lalu menimbang secara perlahan. Gerakan split cukup mudah untuk dilakukan dan aku dapat menanganinya. Gerakan salto itu cukup sulit terlebih arahnya yang berbeda. Dan aku mencoba untuk menantang diriku melakukan gerakan flip yang paling akhir ditunjukkan. Dimana aku akan memutari panggung setelahnya melakukan flip ringan dengan tumpuan obyek.

Pelatih tari dengan perlahan memberitahuku cara agar tak mendapat cidera saat melakukannya. Aku menyimak dengan saksama. Setelahnya mencoba berlatih dengan perlahan.

Dan aku benar- benar bersyukur segalanya berjalan lancar.

Gerakan tari ini dipadukan dengan gerakan flip tadi terasa benar indah. Dan pelatih memuji jika lagu dan tarian ini cocok untukku, disitulah semangatku terbangun lebih dari sebelumnya.

Aku terus berlatih tanpa membuang waktu sedikitpun. Vokal dan tarian kuasah sesempurna mungkin. Tapi mungkin rencana tuhan tidak membolehkanku merasa semudah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun