Mohon tunggu...
Rinda Gusvita
Rinda Gusvita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi Sumatera

MSc on Agro-industry Technology. Saya philantropist yang senang membaca, jalan-jalan, berjuang untuk eco-friendly lifestyle, memetik pelajaran dari mana pun kemudian membagi-bagikannya. Bisa kontak saya di rindavita@gmail.com atau keep in touch lewat akun media sosial dan www.rindagusvita.com. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia Bersama Meski Jarak Memisahkan Kita

28 Desember 2020   15:21 Diperbarui: 28 Desember 2020   15:29 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini memaksa kami beradaptasi. Kami juga bersyukur bahwa kondisi orang tua kami pun sehat dan sangat bersemangat. Maka, momen hari Ibu yang kami manfaatkan untuk mengirimkan pesan cinta kepada mereka meski raga kami tak bisa bertaut.

Mengirimkan Pesan Cinta Minim Sampah

Saya sendiri berbelanja hadiah-hadiah untuk orang tua. Dengan sangat sigap dan cepat, Saya memilih beberapa produk yang kiranya mereka butuhkan dan akan membuat mereka senang. Setelah sampai di rumah, Saya langsung menyiapkan hadiah tersebut untuk dikirimkan ke alamat orang tua. Saya menyiapkan paketnya dengan cara yang sedikit berbeda. Berikut ini cara yang Saya lakukan untuk mengirimkan pesan cinta tanpa menambah sampah.

Pertama, memilih produk yang sekiranya benar-benar dibutuhkan, awet, dan kalau bisa berkualitas baik dan ramah lingkungan. Dengan membeli produk dengan umur hidup yang panjang, artinya kita tidak melakukan pemborosan sumberdaya untuk memproduksi barang tersebut. Sehingga kita tidak perlu membeli berulang-ulang karena selain hemat sumberdaya ketika proses produksi dan distribusi, membeli barang yang berkualitas juga lebih hemat. Jika pun sudah bosan, kita maish bisa memberikan barang tersebut kepada orang lain karena kondisinya masih baik.

Berkualitas belum tentu mahal dan bermerek terkenal, ya.

Kedua, biasanya produk tersebut sudah terdapat kemasan berupa plastik atau kardus. Sehingga kita tidak perlu menambahkan lapisan plastik lagi karena akan menambah-nambah sampah yang tidak dapat didaur ulang. Saya pun menggunakan kotak bekas belanja online dan susu anak. Bagian luarnya, tidak perlu dilapisi lagi. Atau kalau punya, boleh dilapisi koran bekas atau sejenisnya.

Dokpri
Dokpri
Ketiga, menulis alamat di atas kertas bekas atau kertas salah print. Ini bentuk dari memanfaatkan apa yang sebenarnya masih bisa berguna.

Keempat, bubuhkan lem selotip plastik secukupnya saja. Beberapa lem menggunakan bahan kimia berbahaya. Dan akan lebih baik lagi jika digunakan selotip kertas dari bahan yang dapat dikomposkan.

Kelima, berikan pesan kepada petugas di counter JNE untuk tidak menambahkan plastik lagi di bagian luarnya. Ini selain mengurangi potensi sampah plastik, juga merupakan penghematan tersendiri bagi JNE. Lagi pula JNE juga sudah sangat efisien dalam penggunaan sumberdaya masa kita pelanggannya masih abai. Contohnya saja dari ukuran kertas resi yang dulu satu halaman HVS, sekarang cukup secuil saja.

Dokpri
Dokpri
Saya memang menggunakan jasa pengiriman paket melalui  JNE. Menurut Saya, kemanan dan kepastian sampainya paket lebih terjamin. Lagi pula, Mamah mertua Saya tinggal di Kota Bogor yang ter-cover layanan JNE. Sementara Ibu Saya yang tinggal di desa dengan jarak sekitar 15 km dari kantor kecamatan pun sudah ter-cover oleh JNE.

Selain itu, JNE juga tetap melayani pengiriman barang ke seluruh wilayah di Indonesia meski saat ini terjadi pengurangan jumlah penerbangan. Hal itu dikarenakan bisnis jasa pengiriman barang menjadi salah satu bidang usaha yang dikecualikan dari pembatasan sosial atas rekomendasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun