Mohon tunggu...
Rina Zulvia
Rina Zulvia Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seorang yang sangat senang mempelajari hal baru, tidak pernah menyerah, serta optimis dalam suatu progres yang dilakukan. Saya memiliki hobi menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik

27 Oktober 2024   20:39 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:36 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia mengalami dua proses yang saling terkait sepanjang hidupnya yaitu pertumbuhan dan perkembangan:

Pertumbuhan

Merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif. Berkaitan dengan peningkatan ukuran dan struktur biologis/fisik, seperti pertumbuhan badan, kaki, kepala, jantung, dan paru-paru. Pertumbuhan merupakan proses fisiologis normal yang terjadi sePertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik iring waktu.

Perkembangan

Merupakan proses menuju kesempurnaan yang bersifat tetap dan tidak dapat diulang atau diputar kembali. Terjadi secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Sistematis merupakan perubahan saling mempengaruhi antara fisik dan psikis. Kedua proses ini saling mendukung dan berlangsung terus-menerus dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Individu selalu mengalami perubahan dan tidak pernah statis. Pertumbuhan lebih fokus pada aspek fisik/jasmani, sementara perkembangan mencakup aspek yang lebih luas termasuk fungsi-fungsi psikis dan kemampuan.

Teori Jean Piaget

Perkembangan kognitif bergantung pada interaksi anak dengan lingkungan

Konsep utama dari teori Piaget yaitu skema. Skema adalah kerangka kognitif anak dalam memahami informasi.

Adaptasi skema terdiri dari:

Asimilasi: penyesuaian informasi baru dengan skema yang ada.

Akomodasi: pembentukan skema baru ketika informasi tidak cocok dengan skema lama.

Ekuilibrium: keseimbangan antara skema-skema yang ada.

Tahap Perkembangan menurut Piaget:

Sensorimotorik (0-2 tahun): pemahaman sebatas indrawi.

Praoperasional (2-7 tahun): mulai berbahasa, bersifat egosentris.

Operasional konkret (7-11 tahun): mampu berpikir logis untuk hal konkret.

Operasional formal (11-dewasa): mampu berpikir rasional dan abstrak.

Teori Lev Vygotsky

Menekankan perkembangan anak sebagai proses sosial, fokus pada interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi

Konsep utama:

Zone of Proximal Development (ZPD): zona dimana anak dapat berkembang dengan bantuan orang yang lebih berpengetahuan

Scaffolding: proses pemberian bantuan oleh fasilitator (guru/teman) yang lebih berpengetahuan

Perbedaan utama: Piaget menekankan pada interaksi anak dengan lingkungan fisik, sementara Vygotsky menekankan pada interaksi sosial sebagai kunci perkembangan kognitif anak.

Perkembangan Psikomotorik

Perkembangan psikomotorik adalah kemampuan mengontrol gerakan tubuh yang melibatkan koordinasi antara saraf pusat dan otot. Aspek-aspek utamanya:

Jenis Gerakan:

Gerakan kasar: melibatkan bagian besar tubuh (duduk, berjalan, berlari, meloncat)

Gerakan halus: koordinasi gerakan yang lebih detail (meraih, memegang, melempar)

Keterampilan Motorik:

Motorik halus: kecekatan jari, menulis, menggambar, menangkap bola

Motorik kasar: aktivitas otot besar seperti berjalan, berlari, naik-turun tangga

Pentingnya Perkembangan Psikomotorik:

Berperan penting dalam perkembangan pribadi secara keseluruhan

Mempengaruhi aspek perkembangan lain (kognitif, sosial, emosi)

Penting untuk kehidupan sehari-hari

Mendukung penyesuaian diri anak

Dampak pada Peserta Didik:

Mempengaruhi masa depan anak

Bagi remaja, pertumbuhan fisik optimal berpengaruh langsung pada keterampilan gerak

Berpengaruh tidak langsung pada cara pandang dan penyesuaian diri

Mendukung konsep "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat".

Meskipun kemampuan ini sering dianggap otomatis dan kurang diperhatikan, perkembangan psikomotorik merupakan aspek fundamental dalam pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.

Perbedaan individual dalam Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik

Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Berdasarkan Usia:

Usia 0-6 bulan: 

Awalnya mengandalkan gerak refleks, mulai bisa mengangkat kepala saat tengkurap, dapat meraih mainan saat telentang,

Usia 3-6 bulan: 

Mulai bisa mengangkat kaki dan bermain tangan

Usia 7-12 Bulan:

Perkembangan motorik pesat, bisa mengangkat kaki lebih tinggi, koordinasi tangan meningkat, mulai bisa duduk, merangkak, dan berjalan beberapa langkah.

Usia 1 Tahun:

Motorik kasar: lancar berjalan, naik tangga, menendang bola

Motorik halus: makan sendiri, menumpuk kubus, mencoret-coret

Kepribadian: lebih mandiri

Bahasa: kosakata bertambah, bisa menyusun kalimat sederhana  

Usia 3 Tahun:

Bisa mengendarai sepeda, melompat, mengancingkan baju dan menutup ritsleting. Menggambar lebih detail, dan perkembangan sosial mulai terlihat.

Usia 4-5 Tahun:

Kontrol gerakan lebih efektif, kemampuan melompat meningkat, dapat menaiki/menuruni tangga tanpa bantuan, dan berjingkrak dengan mudah

Usia 6-12 Tahun:

Keterampilan menolong diri sendiri meningkat, lebih mandiri dalam aktivitas sehari-hari

Implikasi Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik dalam Pembelajaran

Guru lebih memahami dan menghargai perbedaan individual anak, khususnya karakteristik fisik. Misalnya anak yang tinggi dan pendek, gemuk dan kurus, dll semua harus mendapat tempat yang benar di dalam hati guru dan mendapat perlakuan yang sama.

Orang tua dan peserta didik harus selalu diingatkan tentang pentingnya makanan bergizi untuk pertumbuhan fisik peserta didik, khususnya makanan empat sehat lima sempurna. Bukan makanan yang dibeli siapsaji.

Media pembelajaran yang digunakan harus bervariasi dan yang bisa secara langsung menstimulasi fisik dan psikomotorik anak, misalnya media empat dimensi

Guru harusnya lebih banyak memberikan stimulasi supaya mempercepat kematangan perkembangan psikomotorik peserta didik, misalnya pemberian layanan pengajaran danbimbingan.

Guru mendorong siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan. Misalnya untuk tumbuh menjadi lebih dewasa, anak remaja harus aktif mencari lingkungan dan pengalaman yang sesuai dengan kemampuan naturalnya, dan guru mengambil posisi kunci untuk menolong mereka menggunakan dan mengembangkan bakat-bakat mereka.

Lingkungan pendidikan harus menyediakan ruang untuk bermain bagi peserta didik. Dengan bermain, mereka mempelajari segala hal dan yang terpenting mampu melatih fisik dan psikomotorik mereka. Hal itu juga bisa meminimalisir intensitas mereka dalam memainkan games yang terdapat di gawai yang justru berbahaya bagi perkembangan fisik dan psikomotorik mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun