Manusia mengalami dua proses yang saling terkait sepanjang hidupnya yaitu pertumbuhan dan perkembangan:
Pertumbuhan
Merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif. Berkaitan dengan peningkatan ukuran dan struktur biologis/fisik, seperti pertumbuhan badan, kaki, kepala, jantung, dan paru-paru. Pertumbuhan merupakan proses fisiologis normal yang terjadi sePertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik iring waktu.
Perkembangan
Merupakan proses menuju kesempurnaan yang bersifat tetap dan tidak dapat diulang atau diputar kembali. Terjadi secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Sistematis merupakan perubahan saling mempengaruhi antara fisik dan psikis. Kedua proses ini saling mendukung dan berlangsung terus-menerus dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Individu selalu mengalami perubahan dan tidak pernah statis. Pertumbuhan lebih fokus pada aspek fisik/jasmani, sementara perkembangan mencakup aspek yang lebih luas termasuk fungsi-fungsi psikis dan kemampuan.
Teori Jean Piaget
Perkembangan kognitif bergantung pada interaksi anak dengan lingkungan
Konsep utama dari teori Piaget yaitu skema. Skema adalah kerangka kognitif anak dalam memahami informasi.
Adaptasi skema terdiri dari:
Asimilasi: penyesuaian informasi baru dengan skema yang ada.
Akomodasi: pembentukan skema baru ketika informasi tidak cocok dengan skema lama.
Ekuilibrium: keseimbangan antara skema-skema yang ada.
Tahap Perkembangan menurut Piaget:
Sensorimotorik (0-2 tahun): pemahaman sebatas indrawi.
Praoperasional (2-7 tahun): mulai berbahasa, bersifat egosentris.
Operasional konkret (7-11 tahun): mampu berpikir logis untuk hal konkret.
Operasional formal (11-dewasa): mampu berpikir rasional dan abstrak.
Teori Lev Vygotsky
Menekankan perkembangan anak sebagai proses sosial, fokus pada interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi
Konsep utama:
Zone of Proximal Development (ZPD): zona dimana anak dapat berkembang dengan bantuan orang yang lebih berpengetahuan
Scaffolding: proses pemberian bantuan oleh fasilitator (guru/teman) yang lebih berpengetahuan
Perbedaan utama: Piaget menekankan pada interaksi anak dengan lingkungan fisik, sementara Vygotsky menekankan pada interaksi sosial sebagai kunci perkembangan kognitif anak.
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik adalah kemampuan mengontrol gerakan tubuh yang melibatkan koordinasi antara saraf pusat dan otot. Aspek-aspek utamanya:
Jenis Gerakan:
Gerakan kasar: melibatkan bagian besar tubuh (duduk, berjalan, berlari, meloncat)
Gerakan halus: koordinasi gerakan yang lebih detail (meraih, memegang, melempar)
Keterampilan Motorik:
Motorik halus: kecekatan jari, menulis, menggambar, menangkap bola
Motorik kasar: aktivitas otot besar seperti berjalan, berlari, naik-turun tangga
Pentingnya Perkembangan Psikomotorik:
Berperan penting dalam perkembangan pribadi secara keseluruhan
Mempengaruhi aspek perkembangan lain (kognitif, sosial, emosi)
Penting untuk kehidupan sehari-hari
Mendukung penyesuaian diri anak
Dampak pada Peserta Didik:
Mempengaruhi masa depan anak
Bagi remaja, pertumbuhan fisik optimal berpengaruh langsung pada keterampilan gerak
Berpengaruh tidak langsung pada cara pandang dan penyesuaian diri
Mendukung konsep "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat".
Meskipun kemampuan ini sering dianggap otomatis dan kurang diperhatikan, perkembangan psikomotorik merupakan aspek fundamental dalam pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Perbedaan individual dalam Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik
Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Berdasarkan Usia:
Usia 0-6 bulan:Â
Awalnya mengandalkan gerak refleks, mulai bisa mengangkat kepala saat tengkurap, dapat meraih mainan saat telentang,
Usia 3-6 bulan:Â
Mulai bisa mengangkat kaki dan bermain tangan
Usia 7-12 Bulan:
Perkembangan motorik pesat, bisa mengangkat kaki lebih tinggi, koordinasi tangan meningkat, mulai bisa duduk, merangkak, dan berjalan beberapa langkah.
Usia 1 Tahun:
Motorik kasar: lancar berjalan, naik tangga, menendang bola
Motorik halus: makan sendiri, menumpuk kubus, mencoret-coret
Kepribadian: lebih mandiri
Bahasa: kosakata bertambah, bisa menyusun kalimat sederhana Â
Usia 3 Tahun:
Bisa mengendarai sepeda, melompat, mengancingkan baju dan menutup ritsleting. Menggambar lebih detail, dan perkembangan sosial mulai terlihat.
Usia 4-5 Tahun:
Kontrol gerakan lebih efektif, kemampuan melompat meningkat, dapat menaiki/menuruni tangga tanpa bantuan, dan berjingkrak dengan mudah
Usia 6-12 Tahun:
Keterampilan menolong diri sendiri meningkat, lebih mandiri dalam aktivitas sehari-hari
Implikasi Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik dalam Pembelajaran
Guru lebih memahami dan menghargai perbedaan individual anak, khususnya karakteristik fisik. Misalnya anak yang tinggi dan pendek, gemuk dan kurus, dll semua harus mendapat tempat yang benar di dalam hati guru dan mendapat perlakuan yang sama.
Orang tua dan peserta didik harus selalu diingatkan tentang pentingnya makanan bergizi untuk pertumbuhan fisik peserta didik, khususnya makanan empat sehat lima sempurna. Bukan makanan yang dibeli siapsaji.
Media pembelajaran yang digunakan harus bervariasi dan yang bisa secara langsung menstimulasi fisik dan psikomotorik anak, misalnya media empat dimensi
Guru harusnya lebih banyak memberikan stimulasi supaya mempercepat kematangan perkembangan psikomotorik peserta didik, misalnya pemberian layanan pengajaran danbimbingan.
Guru mendorong siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan. Misalnya untuk tumbuh menjadi lebih dewasa, anak remaja harus aktif mencari lingkungan dan pengalaman yang sesuai dengan kemampuan naturalnya, dan guru mengambil posisi kunci untuk menolong mereka menggunakan dan mengembangkan bakat-bakat mereka.
Lingkungan pendidikan harus menyediakan ruang untuk bermain bagi peserta didik. Dengan bermain, mereka mempelajari segala hal dan yang terpenting mampu melatih fisik dan psikomotorik mereka. Hal itu juga bisa meminimalisir intensitas mereka dalam memainkan games yang terdapat di gawai yang justru berbahaya bagi perkembangan fisik dan psikomotorik mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI