"Kau, Ranger Merah, jangan sangka hanya karena kita sama-sama perempuan lalu aku tidak menghajarmu. Seharusnya kau juga malu, dimana semangat membela kebenaranmu? Kenapa kau ikut-ikut laki-laki tak bertanggungjawab seperti mereka," kali ini Ranger Pink berusaha menyadarkan Ranger Merah, sahabatnya.
Demi mendengar kata-kata Ranger Pink pendirian Ranger Merah mulai goyah. Tentu menyakitkan baginya harus melawan sahabatnya sendiri. Dalam hatinya mulai bergemuruh, membenarkan kata-kata sahabatnya itu. Entah kenapa dia bisa terbujuk rayuan ketiga laki-laki teman setimnya itu untuk bersenang-senang dan melalaikan kewajibannya menyelamatkan dunia. Melihat sahabatnya mulai goyah Ranger Pink kembali bicara.
[caption id="attachment_301231" align="alignleft" width="300" caption="POWER RANGERS (diambil dari google)"][/caption]
"Tidak ada kata terlambat untuk memutuskan kembali Ranger Merah. Dengan senang hati aku akan menerimamu."
"Tapi aku tidak mau melawan mereka," kata Ranger Merah.
"Apa yang kau katakan Ranger Merah?" protes Ranger Hijau.
"Apakah kau juga akan meninggalkan kami? Pikirkan kembali Ranger Merah, kita bisa terus bersenang-senang tanpa harus memikirkan manusia yang tak tahu terimakasih itu," kali ini Ranger Biru angkat bicara.
"Jangan dengarkan mereka Ranger Merah. Mereka hanya akan menyeretmu ke lembah hitam. Kau tak perlu melawan mereka, biar aku sendiri yang menghadapi mereka."
Tak diduga, Ranger Merah langsung berpindah posisi. Dengan sekali lompatan dia sudah berada di samping Ranger Pink. Dua sahabat itu pun langsung ber-high five.
"Sekarang biar kuhadapi mereka semua," kata Ranger Pink.
Melihat Ranger Merah lebih memilih Ranger Pink membuat Zordon, Ranger Hijau dan Ranger Biru semakin geram. Kali ini mereka segera bersiap-siap untuk kembali bertarung.