"Li hanya milikku."
"Aku tak melihat cincin di jari manis kalian."
Wanita itu diam dengan wajah memerah yang menahan geram, sementara aku menyandarkan tubuhku di tembok ruangan yang sedikit berdebu dengan pencahayaan yang sangat terang.
"Kamu akan kalah, kamu tahu, aku ketua XBMI."
"Aku tidak tertarik."
"Bagus, menjauhlah dari Li."
"Li dan aku adalah sebuah kedekatan yang tak perlu orang lain ketahui. Termasuk kamu, Mbak. Urus dirimu sendiri."
Aku berjalan beberapa langkah sebelum akhirnya tangan wanita itu menarikku kembali.
"Lily, Li akan melakukan apapun untuk karirnya di organisasi itu. Aku bisa membuatnya bertahan di sampingku. Menyerahlah sebelum kamu tertampar keadaan."
Aku tak menatapnya, pandanganku lurus ke depan dengan rasa muak yang sangat menjenuhkan. Hingga tangan wanita yang berdiri di belakangku itu melepas lenganku, pada saat yang bersamaan terdengar suara Li menegur kami.
"Lily, Susan, kalian masih di sini."