"Li, aku pulang dulu."
"Tunggu sebentar."
Li merapikan buku-buku di meja kerjanya sementara Susan berdiri di sampingku dan mengawasi kami berdua.
"Li, aku akan pergi dengan Lily, kamu pulanglah nanti saja."
Wanita itu menarik tanganku keluar dari kantor, aku hanya mengikuti alur yang akan dipilihnya. Kami memasuki lift berenam dengan wanita-wanita tadi. Hingga kami tiba di lantai bawah, keempat wanita itu mengucapkan selamat tinggal, lalu Susan menarik tanganku untuk berdiri di samping ruang satpam yang kebetulan sedang ditinggal penjaganya.Â
"Li pernah bercerita tentangmu."
Wanita itu mengawali pembicaraannya dengan mata yang mengintai setiap gerak wajahku.
"Dan Li tak pernah menceritakan tentangmu Mbak Susan."
Aku menyunggingkan senyum kemenangan yang sudah kutahan-tahan beberapa jam sebelumnya. Aku baru mengenalnya, namun aku tak bisa mentolerir wanita tak beretika seperti ini. Sudah selayaknya mulutku yang pedas bermain - mencincangnya dengan kata-kata yang menuntut kepuasan.
"Lily, Kamu menyukai Li?"
"Apa Kamu keberatan Mbak?"