Yang nampak dimata gadis itu hanyalah sebuah pandangan kosong tanpa tujuan. Jelas terlihat kadang-kadang matanya menatap kosong karena kebimbangan.
"Selama ini aku memaksa Hiro-chan untuk pergi denganku. Hanya begitu saja aku cukup senang."
Minami menundukkan wajahnya kembali, ucapan Kana sempat membuat hatinya bimbang. Namun ia terus berusaha menutupinya.
"Anu... Apa Minami benar-benar menyukai Hiro-chan?"
Minami tak memberikan jawaban.
Kana tersenyum kembali, seolah-olah ia telah melupakan rasa sukanya pada Akihiro. Kana lalu merangkul gadis yang duduk disampingnya. Kana sendiri tidak paham bagaimana perasaannya saat itu. Tapi yang pasti semenjak kejadian omamori itu, sedikit-banyak Minami telah menjauhi Akihiro.Â
Beberapa sangkaan sempat muncul dibenaknya. Namun ia juga tak mau terlalu memaksa sahabatnya, meskipun ia sangat berniat untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara Minami dan lelaki yang ia sukai sejak masuk ke sekolah menengah itu.
"Nami-chan..."
"Nani?"
"Jika Nami-chan memang menyukai Akihiro-chan, tak apa-apa. Tak ada Hiro di sini, jadi mulai sekarang kita bisa merindukannya bersama-sama."
Kana memasang senyumnya yang manis tepat di depan wajah Minami. Minami hanya menunduk sambil menahan pipinya yang semakin memerah karena menahan emosi antara suka dan salah tingkah yang harus ia tutupi. Tak lama kemudian barulah ia beranikan diri untuk menatap wajah sahabatnya,