Nah bagaimana agar anak bisa melalui masa-masa adaptasi itu lalu enjoy kuliah di negeri orang?
7 Essential SELF-Management Skills to prepare Your Child Before Studying Overseas
A teen's brain a work in progress
Pelajar yang kuliah keluar negeri, umumnya mulai usia 18 tahun, usia yang masih dikatagorikan teen belum dewasa, atau masa transisi dari remaja menuju dewasa. Pada usia ini kemampuan berpikirnya di dominasi emosi, kebanyakan keputusan diambil berdasarkan pertimbangan emosional, suka tidak suka. Belum terlalu memikirkan sebab akibatnya.
Sebagai Mama yang memiliki anak remaja (usia 15 tahun) saya bisa melihat ini pada anak gadis saya. Antusias pada banyak hal, semangat mengerjakan ini itu apalagi bareng teman, tapi kemampuan untuk merencanakan sesuatu masih belum bisa, masih berdasarkan spontanitas sehingga sering kebingungan, 'aku ngerjain apa dulu ya'? 'aku tidak ada waktu'.Â
Saat anak akan sekolah overseas, orangtua harus mendorong anak agar kemampuan emosional dan logikanya seimbang. Berikut 7 kemampuan manajemen diri yang harus dimiliki anak;
1. Train dan coach problem solving skills
Mengajari anak kemampuan memecahkan masalah. Dilatih di rumah dengan meminta anak menyelesaikan masalah keseharian, misal saat anak mencari atau meminta sesuatu, berikan alternative pilihan. Â Jangan biarkan kita, orangtua cepat mengambil keputusan dengan mengatakan, ya udah itu aja, ini saja, beli saja dsb. Biarkan anak belajar membuat keputusan. Terlihat sepele ya tapi berpengaruh banget lho. Jangan sampai anak sering berkata, terserah Mama, terserah Papa, artinya mereka tidak berani memutuskan.
A lack of problem solving skiils has been linked to mental health problems, such as depression  and suicidality  Amy Morin , Prof Psychotherapist and psychology at Northeastern University
5 langkah melatih problem solving skills pada anak remaja;
Define, definiskan  masalah