Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Kemampuan Manajemen Diri yang Harus Dimiliki Remaja yang Akan Melanjutkan Pendidikan di Luar Negeri

29 Oktober 2022   06:33 Diperbarui: 29 Oktober 2022   06:41 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama peserta, penyelenggara talkshow dan media (Dokpri)

Nah bagaimana agar anak bisa melalui masa-masa adaptasi itu lalu enjoy kuliah di negeri orang?

7 Essential SELF-Management Skills to prepare Your Child Before Studying Overseas

A teen's brain a work in progress

Pelajar yang kuliah keluar negeri, umumnya mulai usia 18 tahun, usia yang masih dikatagorikan teen belum dewasa, atau masa transisi dari remaja menuju dewasa. Pada usia ini kemampuan berpikirnya di dominasi emosi, kebanyakan keputusan diambil berdasarkan pertimbangan emosional, suka tidak suka. Belum terlalu memikirkan sebab akibatnya.

Sebagai Mama yang memiliki anak remaja (usia 15 tahun) saya bisa melihat ini pada anak gadis saya. Antusias pada banyak hal, semangat mengerjakan ini itu apalagi bareng teman, tapi kemampuan untuk merencanakan sesuatu masih belum bisa, masih berdasarkan spontanitas sehingga sering kebingungan, 'aku ngerjain apa dulu ya'? 'aku tidak ada waktu'. 

Saat anak akan sekolah overseas, orangtua harus mendorong anak agar kemampuan emosional dan logikanya seimbang. Berikut 7 kemampuan manajemen diri yang harus dimiliki anak;

1. Train dan coach problem solving skills

Mengajari anak kemampuan memecahkan masalah. Dilatih di rumah dengan meminta anak menyelesaikan masalah keseharian, misal saat anak mencari atau meminta sesuatu, berikan alternative pilihan.  Jangan biarkan kita, orangtua cepat mengambil keputusan dengan mengatakan, ya udah itu aja, ini saja, beli saja dsb. Biarkan anak belajar membuat keputusan. Terlihat sepele ya tapi berpengaruh banget lho. Jangan sampai anak sering berkata, terserah Mama, terserah Papa, artinya mereka tidak berani memutuskan.

A lack of problem solving skiils has been linked to mental health problems, such as depression  and suicidality   Amy Morin , Prof Psychotherapist and psychology at Northeastern University

5 langkah melatih problem solving skills pada anak remaja;

Define, definiskan  masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun