Nah, seketika saya pun serasa didatangi dengan kecepatan kilat tepat dihadapan muka saya, sosok tersebut memakai jubah warna putih, berambut panjang gimbal, dan saya pun tidak mengingat wajahnya saking terlihat menakutkan. Dari situ saya paham, bahwa yang sering saya tonton di kaset itu adalah makhluk menyeramkan seperti itu. Saya juga tidak begitu yakin dengan hal tersebut, entah itu imajinasi saya atau sekedar ilusi saja, yang jelas dari situ saya semakin tertarik akan sesuatu yang horor/mistis.
Memang ada yang mengatakan, bahwa anak kecil itu mempunyai kemampuan tertentu untuk melihat makhluk-makhluk ghaib. Hal tersebut juga memang terbukti oleh keponakan saya yang setiap kali menangis, karena ia didatangi oleh sosok-sosok menyeramkan.
Kenapa saya tahu? karena ustadz yang mempunyai kemampuan tersebut menyebutkan, bahwa di rumah bibi saya adalah tempat kerajaannya syetan. Di sanalah tempat berkumpulnya makhluk ghaib yang beraneka ragam. Oleh karena itu, keponakan saya setiap kali menangis pasti diganggu oleh mereka bahkan orang-orang yang dirumahnya pun terkadang sering terserang penyakit secara tiba-tiba hingga usahanya pun menjadi tidak lancar (sepi).
Singkat cerita, pengalaman pertama itu tidak membuat saya menjadi kapok/menyesal. Lalu saya pun pernah mencoba ritual yang mungkin pembaca juga sudah tidak asing dengan istilah "pemanggil jelangkung", waktu itu saya melakukanya dengan teman saya.
Awalnya tidak berefek karena mungkin hanya kebohongan semata, namun pada saat malam ketika kedua orang tuaku sudah tertidur, saya yang dari usia 5 tahun sudah memisahkan diri untuk tidur sendiri di kamar yang berbeda dari orang tua. Hal-hal ganjil itu mulai saya rasakan, mulai dari tv yang menyala sendiri, lampu yang sudah dimatikan sebelum orang tuaku tidur tiba-tiba menyala dengan sendirinya, sampai kelinciku yang baru ku beli tiba-tiba mati dan menghilang.
Anehnya, saat itu saya belum juga merasakan ketakutan atau bagaimana. Saya pun bingung, apa yang sebenarnya terjadi? Namun ketika saya sudah kelas 3 SD, saya dititipkan ke nenek saya di kampung halaman saya yang berada di Ciamis, tepatnya di Babakan, Bayasari, Jatinagara. Waktu itu rasa takut saya akan hal-hal mistis belum juga menghilang, hingga suatu saat saya merasakan hal ganjil yang tidak pernah terobati oleh medis (dokter).
Saat itu saya kelas 7 (1 mts) dan saya pun masuk pesantren. Ketika uts pertama saya menjadi anak kelas 1 mts, hal yang tak terduga pun terjadi. Hal itu terjadi ketika saya hendak mencuci pakaian saya di wc pada malam hari. Hari itu kebetulan kegiatan di pondok saya sangat padat, hingga saya pun tidak sempat mencuci pakaian di siang hari.
Sesudah saya mencuci baju, badan saya baik-baik saja, namun ketika menjelang shubuh entah kenapa badan saya tiba-tiba panas dan saya pun sampai susah untuk berbicara. Saat itu tenggorokan saya tiba-tiba sakit dan badan saya mengalami demam yang tinggi. Akhirnya saya pun pulang ke rumah untuk memulihkan diri saya. Seminggu berlalu, sampai jarak 2 bulan baru lah penyakit saya sembuh. Ketika saya memeriksakan diri ke dokter, ternyata dokter bilang saya itu kecapean dan itu adalah hal yang wajar bagi seorang anak yang menyibukan dirinya di masa muda.
Sontak saya pun tercengang dan merasa tak puas dengan jawaban sang dokter, hingga saya pun bertekad mencari tahu, apa yang menyebabkan saya sakit selama 2 bulan itu. Ketika sudah sembuh saya pun kembali lagi ke pondok, hingga saya pun mendengar sebuah cerita, bahwa di wc pondok saya, banyak sekali hal-hal mistis yang sering terjadi bahkan pernah orang lain yang tidak bisa melihat makhluk gaib pun mengalami kejadian mistisnya sendiri.
Dari situ saya paham akan sosok penunggu yang membuat saya sampai sakit, dan ternyata itu pun adalah kesalahan saya sendiri, yang mungkin tidak sengaja mengganggu mereka, hingga mereka pun merasa terusik dan akhirnya marah akan perilaku saya.
Memang saat itu kebetulan saya tidak tahu waktu, dan seolah-olah menantang kepada mereka (makhluk gaib) dengan umpatan dalam hati, "ahhh gak bakal ada apa-apa ini, apa syetan? Dari dulu sampai sekarang belum terlalu yakin akan sosoknya".