Mohon tunggu...
Nuzulu Choirina
Nuzulu Choirina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIT Al-Ibrohimy Bangkalan

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membentengi Pemikiran Liar Manusia Melalui Filsafat Teologi dan Ilmu Kalam

2 Januari 2025   14:21 Diperbarui: 2 Januari 2025   14:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Filsafat (sumber:Pexels)

Diantara contoh teologi Filsafat,dalih keberadaan Tuhan oleh Aristoteles seorang filsuf Yunani klasik .Ia mengemukakan konsep unmoved mover(penyebab tak tergerakkan), menurutnya semua yang ada di Dunia ini bisa bergerak dan berubah.namun harus ada sesuatu yang tidak dikendalikan oleh apapun dalam memulai segala gerakan . Kemudian penyebab utama itu disebut prima kausa . Prima kausa inilah yang kemudian disebut dalih Tuhan dan berhasil memberikan sumbangsih pemikiran besar Terhadap filsafat, Teologi dan ilmu pengetahuan.

Perdebatan mengenai kebenaran Prima Kausa hingga kini masih menjadi perdebatan.Golongan ateisme dan agnostitisme menolak mempercayai konsep prima kausa.menurut kaum ateis tidak perlu membuat kesimpulan Tuhan sebagai sebab utama, karena alam semesta mungkin tidak memiliki penyebab dan keberadaannya hanya kebetulan.Sedangkan menurut agnostik manusia tidak bisa mengetahui atau membuktikan apakah prima kausa ada atau tidak.

Terlepas dari penolakan oleh ateisme dan agnostitisme,lebih banyak yang mempercayai kebenaran konsep prima kausa Aristoteles.Ini dibuktikan dengan lebih banyaknya prosentase penganut agama Dunia dibanding golongan yang tidak beragama seluruh dunia .Misal di Indonesia sendiri memiliki 5 macam agama berkembang dengan Islam sebagai kepercayaan mayoritas.Mengakui kebenaran adanya Tuhan dinilai lebih rasional dan masuk akal.

Thomas Aquinas turut mengaminkan pernyataan Aristoteles dengan pemikiran five ways(lima jalan)nya dalam membuktikan keberadaan Tuhan.Salah satu argumen utamanya dikenal sebagai argumen kosmologis.Bahwa segala sesuatu memiliki sebab,sebab tidak bisa berjalan tanpa ujung (infinite regress) oleh karena itu menurutnya harus ada penyebab pertama yang tidak disebabkan oleh apapun yaitu Tuhan.

Selain pembahasan mengenai eksistensi Tuhan, masih banyak hal lain yang juga dikupas dalam ilmu Teologi filsafat.Tentunya secara rasional, universal ,kritis atau bahkan melampaui batas -batas tradisi tertentu.

Islam Dengan Ilmu Kalamnya

      Dalam rangka membentengi keimanan perlu bagi setiap pemeluk agama memahami kebenaran ajaran agama yang dianutnya.Bagaimana bukti -bukti adanya Tuhan, Sifat -sifat Wajib bagi Tuhan, Sifat-sifat mustahil bagi Tuhan, bukti -bukti adanya Nabi dan Rosul, Sifat -sifat Wajib bagi Rosul,sifat mustahil Rosul, Ketentuan takdir, kehidupan setelah kematian dan lain sebagainya.Disiplin ilmu mempelajari itu semua dalam agama Islam dinamakan ilmu kalam atau ilmu Tauhid.

Mula-mula ilmu ini masih bersifat ajaran teori untuk diamalkan pada zaman Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin, hingga masa dinasti Umayyah.Kemudian berkembang menjadi disiplin ilmu tersendiri pada masa Kholifah Al Makmun abad ke-2H.Diduga pendiri ilmu Kalam ini adalah para ulama' mu'tazilah setelah mempelajari kitab -kitab filsafat yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab kemudian mempertemukan cara(sistem) filsafat dengan ilmu Kalam.

Tak sedikit Literatur kitab tentang ilmu Kalam disusun oleh para ulama' Islam terdahulu . Memadukan antara dalil-dalil Naqli yang diambil dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi juga dalil-dalil aqli berdasarkan logika.seperti halnya dalam salah satu kitab kecil berjudul "Aqidatul Islamiyyah"karya Syaikh Bashri bin Al hajj Marghubi yang di dalamnya berisikan tanya jawab seputar keyakinan lengkap dengan bukti -bukti berdasarkan ayat Al-Qur'an dan kesesuaian menurut ilmu logika.

 Syaikh Muhammad Al Fudhali pada pertengahan abad ke-12 H menyusun kitab dengan pembahasan lebih rinci lagi mengenai ilmu Kalam madzhab Asy'ary.Kitab dengan judul 'Kifayatul 'awam"itu diawali pengertian ma'rifat,taqlid, hukum -hukum akal, tauhid ketuhanan, tauhid kenabian dan penjelasan tentang sesuatu yang masih ghaib semisal Syafaat,telaga,dosa,dan melihat Allah .

Selain Syaikh Bashri dan Syaikh Muhammad Al Fudhali masih banyak karangan literatur Ulama lain tentang disiplin ilmu ini, berupaya saling membekali sesama pengikut ajaran Islam agar sama kokoh beragama disertai dasar dalil yang kuat.Tidak mudah digoyahkan atau terpengaruh sedikitpun setiap mendapat serangan menyangkut Teologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun