Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Bikin Kecanduan Hingga Masuk Rumah Sakit Jiwa, Stop Penggunaan Gawai Berlebihan pada Anak!

23 Mei 2023   15:47 Diperbarui: 23 Mei 2023   19:05 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Thinkstockphotos)

Kita perlu mengambil contoh dari negara-negara yang telah mengatur penggunaan gawai pada anak-anak. Termasuk penggunaannya di lingkungan sekolah. 

Bebarapa negara eropa seperti Inggris, Belgia, Spanyol, Italia, Swiss, Jerman, Austria, Swedia, Finlandia, dan Siprus telah melakukan pelarangan penggunaan gawai di lingkungan sekolah. Larangan ini berlaku untuk pelajar sekolah dasar (SD) sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Hal serupa juga telah diterapkan di beberapa negara di Asia, seperti China, Israel dan India. Tidak ketinggalan, Australia juga menerapkan aturan yang sama. Alasannya adalah banyak masalah yang muncul apabila anak-anak diperkenankan membawa gawai ke sekolah.

Darurat penggunaan gawai pada anak-anak adalah isu yang membutuhkan perhatian serius dan tindakan segera. Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk melindungi generasi muda dari efek negatif yang ditimbulkan oleh kecanduan gawai. Hanya dengan langkah-langkah yang berani dan kolaboratif, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi anak-anak kita di era digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun