Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Sensasi Melewati Batu Lubang Tapanuli Tengah: Mengungkap Sejarah Kekejaman Penjajah Belanda

13 April 2023   15:28 Diperbarui: 13 April 2023   15:34 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto batu lubang tahun 1915.  Sumber: Postingan Instagram pariwisata_sumut

Melewati terowongan ini memiliki sensasi sendiri, apalagi dilewati di malam hari. Saya sendiri sering melewati terowongan ini, setiap lewat masih merasakan sensasi yang berbeda.

Ketika memasuki terowongan kita akan mendengar suara yang menggema. Suara gesekan ban kenderaan dan pasir jalan seperti masuk ke dalam telinga. Pun ketika kita berbicara suara akan memantul seperti membalas kata yang kita ucapkan.

Sensasi angker juga terasa ketika melewati jalan ini terlebih saat malam hari dan saat pengendara sepi. Selain itu batu lubang semakin menarik perhatian karena di  atasnya merupakan air terjun yang masih bisa dilihat sampai sekarang. 

Saat ini, batu lubang selain sebagai jalan telah dijadikan pula sebagai destinasi wisata di kabupaten Tapanuli Tengah. Bahkan pemerintah tapanuli tengah telah mengganti nama batu lubang dengan nama goa Belanda. Tujuannya agar masyarakat tetap mengingat nilai sejarah yang terkandung.

Jika sedang berlibur ke kota Sibolga atau Tapanuli tengah destinasi wisata batu lubang sangat rekomended untuk dikunjungi. Selain itu terdapat banyak destinasi wisata lain bernuansa sejarah dan bahari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun