Mohon tunggu...
Rinal Suryadinata
Rinal Suryadinata Mohon Tunggu... -

Seorang Broadcaster Radio Siaran yang di awali di tahun 1998 - sekarang masih bergelut di dunia Radio dan pernah siaran di I Radio Jakarta,Prima FM Haurgeulis Indramayu,Radio Elsa FM Karangampel Indramayu,AS FM Anjatan,Optima FM (Indramayu FM sekarang),Ninety NIner FM,Radio Sasaraina FM Mentawai dan sekarang di Radio Sura FM Mentawai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Berkomunikasi dengan Bumi

20 Desember 2012   05:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:19 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam hal ini, otak manusia adalah sebagai “sumber energi” untuk menggerakkan gir kecil, gir kecil menggerakkan gir sedang, dan gir sedang menggerakkan gir besar (ketiga gir adalah “sistem lain” dalam bumi). Dalam pergerakkan inipun juga harus ada “komunikasi” yang baik dan benar antara manusia dengan apa yang digerakkannya yaitu sistem bumi. Karena jika tidak ada komunikasi yang baik dan benar, maka yang terjadi adalah kehancuran salah satu atau lebih komponen yang berakibat pada hancurnya komponen lain (itulah sebuah sistem, rusak satu, maka yang lain akan kena imbasnya). Jadi, kita sebagai “penggerak” dari gir-gir tersebut harus berkomunikasi dengan gir-gir tersebut supaya pergerakkannya menjadi mulus dan indah.

* Lantas, bagaimana untuk berkomunikasi dengan bumi?

Sederhana, sama halnya jika kita ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya, yang diperlukan hanyalah kesamaan bahasa. Dan indahnya, tadi kita sudah sama-sama membahas tentang “bahasa” yang dipergunakan bumi untuk “berkomunikasi”. Ya, frekuensi, kita dapat “berkomunikasi dengan bumi” melalui frekuensi, karena itulah “bahasa” yang “dipahami oleh bumi”. Posisikan frekuensi otak saudara sama dengan frekuensi “otak bumi”. Tentang caranya, carilah hikmah saudara sendiri berdasarkan ilmu yang telah Allah ajarkan kepada saudara, dan semoga keempat gelombang yang saya terakan diawal note ini dapat membantu saudara menemukan hikmah saudara. Amien.

Ada tertulis:
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” [lukas 11:9]

“…Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,…” [QS. Al Baqarah, 2:186]

“Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Mendengar doa.” [QS. Ibrahim, 14:39]

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…” [QS. Al Mu’min, 40:60]

“Berdoalah kepada Allah, dan yakinlah doa kalian dikabulkan…” [Muhammad SAW]

“Siapa yang mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya.” [Muhammad SAW]

Semoga sedikit uraian di atas dapat membantu untuk menemukan hikmah masing-masing dari kita, dan semoga hikmah masing-masing dari kita adalah hikmah yang sama seperti hikmah orang-orang yang dahulu telah Allah beri nikmat kepada mereka; bukan (hikmah) mereka yang dimurkai dan bukan (pula hikmah) mereka yang sesat. Amien

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun